Insting politiknya sangat kuat, siapapun yang terus menyuarakan penundaan pemilihan umum (Pemilu) akan berhadapan dengan Megawati Soekarnoputri maupun PDI Perjuangan.
- Usulan Bawaslu Pilkada Ditunda Menambah Beban Partai Politik Lebih Besar
- Bawa Tujuh Bukti Dugaan Pelanggaran, Partai Prima Kembali Gugat KPU RI,
- Demokrat: Penundaan Pemilu Tidak Fair
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, Megawati selaku Ketua Umum (Ketum) PDIP dianggap memiliki insting politik yang sangat kuat, sehingga berani secara terbuka memberikan penolakan terhadap penundaan Pemilu.
"Apa yang disampaikan Megawati sudah tepat dan benar, bahwa penundaan Pemilu adalah merupakan permainan politik itu sesuatu hal yang tidak dapat dipungkiri," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (24/4).
Sehingga kata Saiful, apa yang disampaikan oleh Megawati soal penolakan tunda pemilu karena sebagai permainan politik sangat rasional, dan dapat dijadikan pedoman oleh Presiden Joko Widodo dalam mengambil langkah penolakan terhadap penundaan Pemilu.
Bahkan, Saiful menilai, Megawati sangat rasional dalam melakukan penolakan terhadap penundaan Pemilu dan perpanjangan jabatan presiden.
Saiful menjelaskan Megawati menanyakan riset tentang wacana penundaan Pemilu akan mudah dicerna oleh publik secara akal sehat.
"Apa yang disampaikan Megawati sudah sangat tepat, apabila masih terdapat pihak-pihak yang dengan sengaja masih menginginkan penundaan Pemilu, maka pasti akan berhadapan langsung dengan Megawati dan PDIP sebagai parpol pemenang pemilu," pungkas Saiful.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jaksa KPK Ungkap Foto Harun Masiku dengan Megawati dan Hatta Ali di Persidangan Hasto
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah