Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum berpikir untuk membangun koalisi dalam menghadapi Pilpres 2024. PDIP saat ini lebih memilih fokus mengawal program-program kerakyatan pascapandemi Covid-19.
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah
Hal itu ditegaskan oleh Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, merespon adanya Koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk Golkar, PAN, dan PPP.
"Kita masih belum berpikir pada koalisi-koalisi seperti itu, kita lebih mementingkan skala prioritas bagaimana membantu rakyat, pascapandemi Covid-19," ujar Djarot kepada wartawan usai menghadiri acara Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu 2022 di Gedung Juang Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (18/5) siang.
Terlebih, menurut Djarot, Pemilu 2024 masih cukup lama. Sehingga, PDIP lebih memilih memprioritaskan hal yang terpenting.
"Bagi PDI Perjuangan yang terpenting adalah bagaimana bisa membantu rakyat," tegas Djarot dikutip Kantor Berita Politik RMOL.
Selain itu, lanjut Djarot, PDIP saat ini fokus untuk melakukan proses konsolidasi partai dan pendidikan politik partai.
Djarot membeberkan kegiatan PDIP ke depan, seperti pada 20 Mei nanti akan memecahkan Rekor MURI untuk Senam Cinta Tanah Air.
"Mungkin puluhan ribu, mungkin ratusan ribu secara hybrid (mengikuti Senam Cinta Tanah Air). Kemudian tanggal 27-29 kita adain festival kopi tanah air, jadi kita bekerja itu saja," jelasnya.
"Untuk koalisi nanti ya, nanti saja dulu, lebih baik kita mikirkan pada masyarakat dulu, bukankah PDI bisa maju sendiri loh ya, lebih aman," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah