Langkah Presiden Joko Widodo mengunjungi Ukraina dan Rusia bisa menjadi contoh bagi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan negara lain.
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi
Demikian disampaikan Ketua Umum DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Arjuna Putra Aldino. Menurut dia, langkah Jokowi merupakan penerapan dari politik bebas aktif. Sebab, hingga saat ini tidak ada negara yang mengambil posisi seperti Presiden Jokowi.
Pengamatan Arjuna, sebagian memilih pasif dan sebagian justru membuat situasi semakin panas. Dengan langkah Jokowi mendatangi Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bisa menurunkan tensi geopolitik.
“PBB harus mencontoh Presiden Jokowi. Bukan perkara berhasil atau tidak misi perdamaian tersebut," demikian pendapat Arjuna kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/7).
Meski demikian, Arjuna menilai untuk mendamaikan kedua negara Presiden Jokowi tidak bisa sendirian. JOkowi, harus melibatkan negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan China untuk ikut mewujudkan perdamaian kedua negara.
Cara Jokowi datangi Ukraina dan Rusia bisa menjadi indikasi Indonesia bisa menjadi motor penggerak.
“Tentu Presiden Jokowi tidak bisa sendirian untuk wujudkan misi perdamaian ini. Harus melibatkan negara seperti AS, Inggris dan China. Tapi langkah Presiden Jokowi bisa menjadi motor penggerak, itu poin pentingnya," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi