Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dimotori Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersiao menggelar silaturahim nasional. Acara ini, akan diselenggarakan di Pelataran Hutan Kota, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/5).
- PDIP Gabung Kabinet, Golkar: Terserah Presiden
- Jalankan Instruksi Ketum Golkar, Adies Kadir Bagikan 10.000 Paket Sembako di Surabaya dan Sidoarjo
- Fraksi Golkar DPRD Jatim Siap Kawal Periode Kedua Khofifah-Emil, Fokus pada Ketahanan Pangan
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengungkapkan, kegiatan silaturahmi nasional itu merupakan ikhtiar partai-partai KIB untuk menunjukkan tradisi politik yang baru.
Kata dia, jika biasanya koalisi terbentuk setelah pasangan calon presiden dan wakil presidennya ada, lalu partai-partai berkoalisi. Berbeda dengan KIB, justru koalisi terbentuk sebelum pasangan calonnya ada.
“Biasanya koalisi dipertemukan oleh kepentingan, misalnya untuk mendukung pasangan calon tertentu. Tetapi berbeda kini di koalisi yang kami bentuk ini, koalisi justru dipersiapkan untuk menjadi platform terbuka yang bisa menarik berbagai kepentingan untuk disatukan menuju tujuan bersama,” kata Zulhas, sapaan karibnya kepada wartawan, Jumat (3/6).
Pada dasarnya, kata dia, KIB tersbentuk dengan disatukan oleh gagasan. Yakni, koalisi yang mengedepankan politik gagasan, politik yang mengarusutamakan ide dan nilai-nilai.
“Kami percaya bahwa Pemilu 2024 harus dikerjakan dengan jalan politik yang lebih bermoral, tengahan, elegan," ujar Wakil Ketua MPR RI ini.
"Komunikasi antar semua elemen, antar partai politik, antar elit, harus dikerjakan dengan prinsip kesetaraan, saling merangkul, mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi-pribadi dan golongan,” sambungnya.
Pada gelaran silaturahim nasional yang akan digelar besok, kata Zulhas, semua ketua umum partai politik anggota akan menyampaikan pidato politik.
“Saya akan sampaikan bahwa yang kami koalisikan adalah ide, tujuan bersama, dan rasa cinta pada bangsa dan negara. Makanya koalisi ini bersifat egaliter, setara, sistemnya kolektif kolegial.” pungkasnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Gabung Kabinet, Golkar: Terserah Presiden
- Jalankan Instruksi Ketum Golkar, Adies Kadir Bagikan 10.000 Paket Sembako di Surabaya dan Sidoarjo
- Fraksi Golkar DPRD Jatim Siap Kawal Periode Kedua Khofifah-Emil, Fokus pada Ketahanan Pangan