Pernyataan Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang minta kadernya tidak sejalan untuk keluar dianggap harus menjadi perhatian untuk Ganjar Pranowo.
- Tak Sepakat dengan Firli Soal Preshold Nol Persen, Begini Pernyataan PDIP
- Jadi Sumber Energi Alternatif, DPR Didesak Segera Sahkan UU EBT
- Eri Cahyadi: Warga Bergaji di Bawah Rp 10 Juta, BPJS-nya Akan Ditanggung Pemkot
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan, pernyataan Megawati yang meminta kadernya yang tidak suka ataupun tidak mau mengikuti AD/ART DPP PDIP untuk keluarga merupakan hal yang wajar.
"Itu wajar. Karena kader-kadernya besar dan jadi 'orang' itu karena partai," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (31/10).
Muslim pun menganggap bahwa pernyataan Megawati tersebut sangat pas harus direnungkan oleh Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
"Dia (Ganjar) bukan siapa-siapa kalau tidak jadi kader PDIP. Kalau sekarang terlihat mau mbalelo dari ketum dan partai, itu bisa dianggap durhaka dan khianat," kata Muslim.
Padahal kata Muslim, selama jadi kader, harus taat kepada aturan partai seperti yang disampaikan Megawati.
"Selama jadi kader partai harus taat. Bagaimana Ganjar setia kepada bangsa dan negara? Kalau PDIP yang besarkannya dia khianati?" pungkas Muslim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Setelah Orang Muda Jatim, Kini Giliran Emak-emak Dukung Ganjar Presiden
- Bantah Ajukan Cak Imin Cawapres, PKB Enggak Syarat-syaratan ke Koalisi Besar
- Pemilu 2024, MUI Ingatkan Bahaya Politik Identitas