Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan hingga saat ini jumlah bed di kamar rumah sakit rujukan di Kota Pahlawan untuk menampung pasien Covid-19 masih tersedia.
- PMI Surabaya Gelar Kampanye Hari Aksi Panas di Taman Bungkul, Ajak Masyarakat Cegah Heatstrok
- Tiket Kereta Keberangkatan Surabaya di Libur Natal Sudah Terjual 8 Ribu Lebih
- Dua Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Pohon
Maka dari itu, tidak ada kesulitan bagi pasien Covid-19 yang harus dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Saat ini masih ada sekitar 92 tempat tidur kosong (bed) untuk pasien Covid-19 dewasa.
Kemudian, khusus untuk pasien anak-anak masih tersedia tujuh tempat tidur kosong. Jumlah tersebut tersebar di 20 rumah sakit rujukan di Kota Surabaya.
"Bed itu ada 92 (kosong) dewasa, dan tujuh (bed) khusus anak-anak ini dalam keadaan kosong. Jadi kalau misalnya mau merujuk sudah tidak ada kesulitan," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Senin (8/6).
Feny sapaan lekatnya Febria Rachmanita ini menjelaskan, untuk jumlah keseluruhan bed di rumah sakit di Surabaya yang dikhususkan untuk merawat pasien Covid-19 ada 455 yang bertekanan negatif.
Sedangkan sekitar 300 bed itu non tekanan negatif atau natural menggunakan Exhaust Fan.
"Itu (jumlah kumulatif) se-Surabaya. Total 20 rumah sakit rujukan di Surabaya," katanya.
Sementara itu, Feny menyebut, khusus untuk ruang isolasi di Hotel Asrama Haji tersedia 359 dan saat ini terisi 126.
Namun, Hotel Asrama Haji ini dikhususkan bagi pasien OTG (Orang Tanpa Gejala) yang terkonfirmasi.
"Kalau di RS Husada Utama ada 71 tempat tidur di luar lantai 13-14 yang rencana (penambahan) kurang lebih 200, di luar itu," ungkapnya.
Selama ini, Feny menyatakan, bahwa pasien Covid-19 dan non Covid-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan itu dilakukan pemisahan kamar.
Hal ini juga berlaku bagi pasien Covid-19 dan non Covid-19 yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Intinya kita lakukan sudah lama pemisahan itu, termasuk IGD Covid-19 dan non Covid-19," imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya ini menambahkan, hingga saat ini data kumulatif pasien terkonfirmasi yang dinyatakan sembuh sebanyak 867 orang.
"Khusus untuk hari ini ada 55 pasien terkonfimasi yang dinyatakan sembuh," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Malam Tahun Baru 2023, Wali Kota Eri Larang Konvoi dan Knalpot Brong
- JFC 2023 di DPRD, Ajang Peningkatan Kualitas dan Promosi Kopi Jombang
- Ketentuan BPJS Pakai Fingerprint, RSUD Dr Soewandhie Ubah Skema Antrean Pasien