Sitandu Jadi Pusat Unggulan Riset Pertanian

RMOLBanten. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) mendukung program perluasan Sistem Pertanian Terpadu (Sitandu) Dinas Pertanian (Distan) Banten.


"Kami harap Distan memberikan penjelasan utuh, mengenai konsep pengembangan Sitandu seperti apa, sehingga jelas. Kami harap Sitandu dapat menjadi pusat unggulan," katanya.

Ia menjelaskan, dengan menjadikan Sitandu sebagai tempat pusat unggulan riset, maka ke depan akan lebih memiliki fungsi ekonomi, karena bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata agro dan edukatif atau pendidikan.

"Sebaiknya itu menjadi centre of excellence dalam pengembangan model-model pertanian, peternakan dan holtikultura, sekaligus juga bisa dikembangkan sebagai pusat penelitian dan pengembangan, serta bisa menjadi destinasi wisata agro dan pusat edukasi  masyarakat," paparnya.

Hudaya berharap, model-model pengembangan tersebut mendapatkan dukunan semua pihak. Termasuk dari sisi anggaran, baik dari daerah atau pemerintah pusat.

"Konsepnya harus diselesaikan oleh dinas, dan kita siap bahas. Sampai saat belum tuntas, sekali pun tahun lalu pernah membahas, tapi belum ada progresnya. Baik dari sisi konsep pengembangan sebagai centre of excellence, maupun konsep manajemennya," ungkapnya.

Sementara Kepala Distan Banten, Agus M Tauchid mengungkapkan, pengembangan Sitandu saat ini tengah dilakukan. Bahkan pihaknya sudah memulai beberapa percobaan atau riset.

"Kita akan perluas, sebaik mungkin Sitandu. Ini akan dijadikan bukan hanya pada pertanian, akan tetapi peternakan, perkebunan dan holtikultura," ungkapnya.

Bahkan kata dia, riset dan percobaan tengah dilakukan oleh Distan dengan dibantu seluruh steakolder yang memiliki kemampuan dan berpengalaman di bidangnya.

"Kami sedang mencoba ada pengembangan tanaman. Dan ini diharapkan akan sukses dan dapat membuktikan bahwa kultur tanah di sini (Banten) dapat ditanami tumbuhan itu, dengan hasil maksimal dan produksinya juga memuaskan," ungkapnya.[mor]

 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news