SMK PGRI 1 Gresik Terus Berinovasi Kembangkan Kendaraan Bertenaga Listrik 

Siswa SMK PGRI 1 Gresik saat merakit mobil listrik/RMOLJatim
Siswa SMK PGRI 1 Gresik saat merakit mobil listrik/RMOLJatim

Siswa SMK PGRI 1 Gresik, jurusan listrik, teknik dan otomotif, yang telah berhasil menorehkan karya merakit mobil listrik. Hingga menarikan perhatian masyarakat dari berbagai kalangan, terus dikembangkan menjadi lebih baik.


Kepala SMK PGRI 1 Gresik, Arief Susanto mengatakan bahwa mobil listrik karya siswa didiknya itu merupakan bagian dari pengembangan kreatifitas dan inovasi sekolah. Apalagi, kendaraan listrik bisa menjadi pengganti kendaraan  ber Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Dengan adanya karya mobil listrik ini, kami berharap peserta didik SMK PGRI 1 Gresik akan bisa terus mengembangkan inovasi maupun kreasinya sesuai dengan bidang yang tengah digelutinya atau dipelajari di sekolah. Sebab, tujuan utama sekolah kami adalah mencetak generasi bangsa yang smart, kreatif dan mampu mengikuti perkembangan zaman," ujarnya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (21/1).

Arief menambahkan bahwa mobil listrik karya anak didiknya itu, telah dipamerkan dalam berbagai kegiatan. Seperti, Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022. 

"Perakitan mobil listrik ini, berangkat dari adanya isu bahan bakar fosil yang semakin menipis dan mengurangi emisi udara yang kian memprihatinkan. Sehingga butuh alternatif energi lain, selain BBM untuk menggerakkan kendaraan," tuturnya.

"Alhamdulillah berkat keuletan guru pembimbing dan para siswa dari jurusan listrik, teknik, dan tentunya otomotif kami berhasil mempersebahkan mobil listrik yang telah diuji coba dengan dikendarai langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Gresik hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat hadir dalam kegiatan launching Bandar Grisse (kawasan haritage kota tua Gresik).

Ditanya apakah pihaknya bakal memproduksi mobil listrik untuk dikomersilkan, Arief menegaskan bahwa apa yang dilakukan sekolah orientasi utamanya mengenalkan anak didik pada mobil listrik dari berbagai aspek.

"Kalau ada sekolahan memproduksi motor listrik itu nonsen, karena untuk membuat satu unit mobil listrik butuh biaya besar dan waktu cukup lama antara 1-2 bulan untuk menyelesaikan 1 unit. Apalagi yang mengerjakan perakitannya adalah para siswa yang dibatasi oleh waktu, sesuai dengan jam sekolah," imbaunya.

Meski demikian, pihaknya juga mengerjakan permintaan dari orang yang tertarik dan kemudian memamesan tentu akan dilayani. 

"Seperti permintaan Bupati Gresik yang meminta dibuatkan mobil listrik berkapasitas 4 orang penumpang. Langsung kami buatkan, apalagi rencananya mobil pesanan bupati akan dipakai dilokasi objek wisata. Tentu ini akan menjadi kebanggan tersendiri bagi kami," tuturnya.

"Jika mobil listrik yang telah kita buat bodinya masih berbentuk kerangka, untuk pesanan Bupati akan kita buatkan bodi full berbentuk mirip mobil hartop. Sehingga bisa terkesan lebih mewah dan menarik perhatian," sambungnya.

Dalam perakitan mobil listrik lanjut Arief, yang dilakukan pihaknya terdapat kendala besar terutama dalam hal keberadaan komponen. Sebab, untuk mendapatkannya harus memesan keluar negeri dan butuh waktu cukup lama untuk mendapatkannya.

"Bayangkan saja kami telah memesan komponen mobil listrik sejak Desember 2022 lalu, diperkirakan pada Februari 2023 baru datang barangnya. Selain itu, harga komponennya masih sangat mahal. Contoh, baterai yang digunakan sebagai pengerak kendaraan harga termurah mencapai 2,5 juta untuk yang biasa. Sedangkan jenis litium harganya mencapai puluhan juta," tandasnya.

Selain mobil listrik, kedepan pihaknya juga bakal mengembangkan perakitan sepeda ontel menjadi sepeda listrik. 

"Untuk mewujudkannya sekolah telah melakukan berbagai kajian dan juga kerjasama dengan pihak terkait yang mampu mendukung rencana tersebut," pungkas Arief.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news