Tarif batas atas tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang rencananya diturunkan menjadi Rp 300 ribu sesuai perintah Presiden Joko Widodo, diklaim Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, sebagai tarif yang paling murah di dunia.
- Tak Penuhi Syarat, Selama Sepekan Hampir 2000 Calon Penumpang Ditolak Naik Kereta Jarak Jauh
- Mulai 17 Juli, Penumpang Pesawat Belum Booster Wajib Tunjukkan Rapid Test Antigen atau PCR
- Booster Dijadikan Syarat Mudik, Alvin Lie Sesalkan Gaya Komunikasi Pemerintah
Budi menyebutkan, tarif batas atas yang kini masih berada di angka Rp 900 ribu per satu kali tes PCR di airport-airport di Indonesia masih terbilang murah.
"Jadi kalau misalkan diturunkan ke Rp 300.000 itu mungkin masuk 10 persen kuartal yang paling murah dibandingkan harga PCR di airport-airport dunia," ujar Budi dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube Kemenko Perekonomian, Selasa (26/10).
Jika Indonesia dibandingkan dengan India yang memberikan tarif murah untuk pemeriksaan PCR, menurut Budi tak imbang. Karena katanya, India memiliki bahan baku tes PCR yang dibuat sendiri di dalam negeri.
"India murah sekitar Rp 160.000 karena memang india produksinya di dalam negeri," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menkes Kambinghitamkan Rakyat Soal Tagihan Listrik Pengguna BPJS, Pengamat: Itu Manajemennya yang Bobrok
- Tak Penuhi Syarat, Selama Sepekan Hampir 2000 Calon Penumpang Ditolak Naik Kereta Jarak Jauh
- Wamenkes RI Nilai Pelayanan Posyandu Prima di Surabaya Mudahkan Masyarakat