Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 nanti diharapkan menghasilkan demokrasi yang luar biasa tanpa adanya kecurangan seperti Pemilu 2019 yang dianggap sebagai pemilu yang terburuk.
- DKPP Periksa Bawaslu Jatim dan Bawaslu Surabaya Atas Dugaan Laporan Caleg
- KPU Tetapkan 10 Parpol Peserta Pemilu 2024 Tak Lolos Parlemen
- Ormas-ormas Di Kota Probolinggo Siap Dukung Amin Ina Dalam Pilwali 2024
Hal itu disampaikan oleh mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto (BW) dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Bambang Widjajanto berjudul "KPU Sudah Mengatur Kecurangan?" yang diunggah pada hari ini, Minggu (25/12).
BW mengatakan, belakangan ini publik diserbu oleh sebuah informasi yang membuatnya tersedak berkali-kali tanpa jeda.
"Kenapa seperti itu? Proses demokrasi yang sudah dimulai, mulai dari verifikasi administratif dilanjutkan dengan verifikasi faktual, ternyata punya indikasi kuat terjadi kecurangan," ujar BW seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (25/12).
Indikasi kecurangan itu pun kata BW, mulai nampak massif dan sistematis. Padahal, BW berharap, pemilu terburuk tahun 2019 tidak terjadi lagi. Di mana, pada Pemilu 2019, banyak orang yang meninggal dunia. Apalagi, hingga saat ini tidak bisa dijelaskan sebagian besar alasannya.
"Kita ingin memberikan kehormatan kepada KPU dan Bawaslu serta penyelenggara pemilu lainnya untuk bisa menghasilkan proses demokrasi yang luar biasa bagi pemilu serentak 2024," pungkas BW.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang