Hasil survei lembaga kredibel menemukan data tentang besarnya peluang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju kembali di pemilihan presiden (Pilpres) di tahun 2024 mendatang.
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
Direktur Riset Indonesia Presidential Studies, Arman Salam memberikan masukan strategis pada Prabowo agar bisa mulus merebut kursi Presiden Indonesia.
Arman mengatakan, jika tidak dibiasakan bergaul, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo akan dengan mudah mengalahkan Prabowo.
"Artinya angka dukungan Prabowo tidak spektakuler dan preseden buruk jika Prabowo tidak mampu meningkatkan dukungan lagi karena mentok pada tingkat pengenalannya," terang Arman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/4).
Arman kemudian memberikan beberapa saran pada Prabowo. Pertama, mengkapitalisasi secara massif atas kinerja baik yang dinilai publik. Menurut Arman, tim Prabowo harus jeli melihat peluang itu dan menyampaikan kepada publik dengan jelas, terukur dan luas.
Catatan kedua, pria yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan itu harus menggandeng calon wakil presiden yang memiliki magnet dukungan yang kuat dari publik.
"Jangan calon wakil presiden yang 'ecek ecek' apalagi wakil titipan partai yang dianggap publik partai yang banyak membuat langkah politik tidak populer bahkan menimbulkan kegaduhan," demikian Arman menekankan.
Lebih lanjut, Arman membaca situasi dunia yang gaduh karena perang Ukraina dan Rusia akan menguntungkan Prabowo. Sebagai orang nomor satu Kemhan, pasti akan memberikan efek positif bagi Prabowo.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
"Mengingat kekhawatiran publik atas rasa amannya saat ini bisa mengarah pada sosok yang dikenal tegas dan mumpuni sebagai pemimpin yang berani menghadapi konflik terutama aspek pertahanan dan keamanan," pungkasnya.