Kondisi pandemi yang kembali di tinggi di Arab Saudi maupun di tanah air memunculkan kekhawatiran tahun ini kembali tak ada jemaah Indonesia yang bisa melaksanakan ibadah haji.
- Dugaan Jual Beli 8.400 Kuota Haji, Mahasiswa Desak KPK Periksa Menag Yaqut
- Menag Terbitkan Edaran Aksi Solidaritas dan Doa Bersama Untuk Palestina
- Menag Ingatkan BKM Jaga Masjid agar Tak Digunakan Politik Praktis
Untuk itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menargetkan, Februari 2022 sudah ada kejelasan soal penyelenggaraan ibadah haji. Itu adalah batas maksimal untuk menyiapkan keberangkatan perdana jemaah asal Indonesia yang diasumsikan pada 5 Juni.
"Kalau target, kita punya target. Mudah-mudahan bulan depan, di Februari, ada kejelasan," kata Menag saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1).
Yaqut menambahkan, hingga saat ini otoritas Arab Saudi belum memberikan kepastian soal penyelenggaraan ibadah haji 1443 Hijriah/2022 Masehi. Meski pemberangkatan jemaah haji asal Indonesia sudah tertunda selama dua tahun.
Sembari menunggu kepastian, Kementerian Agama tetap terus menyiapkan segala kemungkinan pemberangkatan calon jemaah haji lewat tiga skema. Yakni kuota penuh, kuota terbatas, maupun tidak memberangkatkan sama sekali.
"Persiapan kita lakukan agar ketika apapun keputusan nanti yang diberikan terkait ibadah haji, kita semua sudah bisa siap melaksanakannya, baik itu dilaksanakan secara penuh, terbatas, maupun tidak sama sekali," tutupnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kemenag Jatim Bahas Persiapan Haji dan Penyesuaian Kuota Lansia
- KPK Kawal Pelaksanaan Haji 2025 Sesuai Permintaan Prabowo
- Dugaan Jual Beli 8.400 Kuota Haji, Mahasiswa Desak KPK Periksa Menag Yaqut