Menanggapi pernyataan Komisi II DPRD Kota Mojokerto, soal keseriusan pihak XL Axiata yang akan menyalurkan CSR-nya untuk pembangunan selubung tower di pemandian Sekarsari yang hingga kini belum ada kejelasannnya. Ketua LSM Pemuda Garuda Bersatu (PGB), Mustofa mengunkapkan kalau pihak perusahaan provider akan menyalurkan CSRnya untuk pembangunan selubung tower, ya harus jelas progresnya.
- Dorong Peningkatan Literasi Digital Jaringan 4G, XL Axiata Jangkau Sebagian Besar Kecamatan di Sulawesi Tenggara
- XL Axiata dan BAKTI Sediakan Layanan 4G di 132 Titik 3T Wilayah Sumatera
- XL Axiata Tawarkan Promo Pascabayar Setengah Harga untuk Pelanggan Baru XL PRIORITAS
“Kalau sejak awal tidak ada niat untuk membantu melalui CSR seharusnya dikatakan. Lha, ini sudah masang logo perusahaan, progress hingga kini tak jelas. Kan masih banyak yang lain," tegas Mustofa kepada Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (15/1).
Mustofa mengingatkan, bila sudah tidak berniat meneruskan pembangunan selubung tower pemandian Sekarsari, lebih baik logo diturunkan saja. Apalagi, sambungnya, ada infomeasi bila ada pengalihan dana CSRnya ke kota lain.
"Seharusnya pihak Pemkot tidak melakukan pembaiaran seperti ini. Kan masyarakat Mojokerto yang dirugikan juga, yang seharusnya sudah bisa menikmati pemandian sebagai salah satu ikon Kota Mojokerto menjadi belum, karena masih ada pengerjaan yang tertunda,” tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, Komisi II DPRD Kota Mojokerto mempertanyakan keseriusan pihak XL Axiata dalam mengucurkan CSR untuk pembangunan tower saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pemandian Sekarsari pada Selasa (12/1).
Revitalisasi Pemandian Sekarsari di Jalan Empunala , Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, tahap pertama telah selesai dan saat ini menginjak pada tahap kedua.Pembangunan revitalisasi tahap pertama berupa bangunan fisik yaitu pembuatan kolam renang dan kolam anak. Revitalisasi tahap pertama ini menelan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 dengan nilai kontrak proyek revitalisasi Pemandian Sekarsari sekitar Rp 9.619.816.000.
“Informasinya dana pembangunan tower pemandian dari dana CSR, sehingga tidak ada ikatan seperti addendum haru selesai kapan, ya jadinya kita hanya bisa berharap segera diselesaikan, agar tidak mengganggu pengerjaan yang lainnya,” kata ketua Komisi II, Mohammad Rizky Pancasilawan.
Sebagaimana diketahui pembangunan revitalisasi Pemandian Sekarsari saat ini memasuki tahap kedua yang akan dikerjakan pada tahun anggaran 2021 di antaranya melengkapi fasilitas di dalam kawasan destinasi rekreasi air atau kolam renang. Revitalisasi tahap dua yakni pembangunan fasilitas pendukung, Foodcourt dan Landscape.
Sedangkan tahap pertama telah selesai dengan pembangunan kolam pemandian dengan sarana pendukungnya. Revitalisasi tahap pertama meliputi pembangunan fisik kolam renang standar internasional panjang 25 meter, lebar 12,5 meter dan kedalaman mencapai 1,6 meter.
Sesuai konsep awal, menara air yang menjulang dengan ketinggian 44 meter yang disulap menjadi tugu dengan lampu emas atau tinggi dua kalinya dari tinggi menara lama.
Diatas menara ada mahkota Tribuana Tungga Dewi.Tidak hanya menyala, lampu yang mengelilingi 360 derajat pada menara akan gemerlap secara motion. Sehingga mampu menghasilkan gambar atau tulisan yang bisa menyesuaikan untuk momen-momen tertentu.
Area Pemandaian Sekarsari bakal dipercantik dengan konsep objek wisata yang lebih modern sesuai standar serta dilengkapi berbagai wahana permainan air.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bank Jatim Serahkan CSR Ke Pemkab Tuban Berupa Truck Distribusi Air Bersih
- Sidak Bapokting, Pemkot Surabaya Temukan MinyaKita Tak Sesuai Takaran
- Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Bank Jatim Salurkan CSR ke Pemkab Kediri