Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie membantah tudingan yang mengarah padanya terkait kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
- Beredar Surat Undangan HUT Demokrat Kubu Moeldoko, Herzaky: Ini Sungguh Memalukan
- Di Balik Gugat ke PTUN, Moeldoko Dinilai Ingin Dapatkan Tawaran Politik Dari AHY
- Gugatan Moeldoko ke Menkumham Mendegradasi Kredibilitas Presiden Jokowi
Sebelumnya Marzuki Alie disebut-sebut dalam lima orang yang akan melakukan gerakan kudeta Demokrat.
“Siapa yang bilang, rasanya enggak ada yang menuduh saya. Saya sudah tidak berpolitik praktis,” ucap Marzuki Alie melansir pemberitaan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/2).
Sebelumnya dari penuturan AHY, ada 5 orang yang diduga hendak melakukan kudeta, terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu.
Sedangkan satu pihak lagi dari eksternal partai yang kini diketahui merujuk pada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Informasi yang beredar, kader yang 6 tahun tidak aktif disinyalir mengarah ke Marzuki Alie. Marzuki memang sudah menghilang sejak 6 tahun lalu, tepatnya saat gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2014. Di tahun 2015, ia sudah tidak masuk kepengurusan Demokrat yang saat itu masih dijabat Ketum Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun demikian, secara tegas hal itu dibantah Marzuki. Di sisi lain, ia menyebut bahwa pernyataan AHY justru menandakan adanya intrik yang berujung pada kepentingan tertentu.
“Partai pasti ada intrik baik dari dalam maupun dari luar. Semuanya pasti berujung kepada kepentingan,” katanya.
Marzuki kemudian memberikan masukan kepada partai politik agar dapat dikelola dengan profesional untuk mencegah adanya gerakan inkonstitusional.
“Seandainya partai dikelola secara profesional, dan semua agenda-agenda partai dilaksanakan sesuai konstitusi partai, enggak perlu khawatir adanya gerakan-gerakan yang dilakukan secara inkonstitusional,” ucapnya.
“Artinya semua kembali kepada diri masing-masing,” tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menko Infrastruktur AHY Kunjungi PSEL Benowo, Apresiasi Pengolahan Sampah Jadi Listrik
- SBY Kembali Duduki Ketua Majelis Tinggi Demokrat Periode 2025-2030
- Presiden Resmikan 17 Stadion Berkelas Dunia, Menko AHY: Komitmen Infrastruktur Dukung Prestasi Olahraga Nasional