Soal RPJMD Jatim- Khofifah: Saya Berjalan Sesuai Koridor Saja

Gubernur terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku enggan terburu-buru dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jatim 2019-2024. Alasannya, pihaknya akan berjalan sesuai dengan koridor yang berlaku yaitu enam bulan setelah dilantik.


"Wis ta lah rek, pasti Insya Allah akan ada saat yang tepat. Ojo gede mongso, saya akan berjalan sesuai dengan koridor saja,” terang Khofifah Indar Parawansa saat dikonfirmasi Selasa (18/12/2018).

Lebih jauh Ketum PP Muslimat NU itu menjelaskan bahwa RPJMD Jatim yang berlaku 5 tahun ke depan itu akan mengedepankan improvment (keberlanjutan) dan change (perubahan) bukan hanya akselerasi (percepatan).

"Keberlanjutan dan perubahan pembangunan itu jadi satu kesatuan jadi pastti ada yang baru tapi keberlanjutan harus tetap dijaga,” ungkap Khofifah.

Dalam APBD Jatim 2019, kata Khofifah pihaknya hanya dapat memberikan masukan dan penekaanan (insert) ssesuai dengan RPJMD yang dibikin Pakde Karwo dan Gus Ipul di tahun ke 5, yaitu penguatan kualitas SDM.

"Sifatnya masih parsial, seperti pendidikan gratis SMA/SMK, beasiswa S2 untuk guru Madin dan PKH plus lansia,” katanya.

Di tambahkan, program PKH plus lansia sebesar Rp.100 ribu perbulan yang akan diberlakukan mulai tahun 2019 bermula dari laporan bahwa penurunan kemiskinan di Jatim sangat rendah dibanding provinsi Jabar dan Jateng.

"Jabar bisa turunkan kemiskinan 300 ribu, Jateng 153 ribu dan Jatim hanya 72 ribu. Setelah saya tanyakan ke pusat, ternyata penyebabnya adalah pembebanan lansia, sehingga perlu dilakukan intervensi melalui PKH plus lansia yang sudah diakomodir di APBD Jatim 2019,” beber Khofifah Indar Parawansa.[bdp]


ikuti terus update berita rmoljatim di google news