Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat ketika mendengar berita tentang keluarga Santi Marisa. Bahkan, Dinas Sosial dan LPMK setempat juga langsung melakukan outreach ke kediaman keluarga Santi Marisa yang tinggal di Jalan Gresikan, Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
- Sebar “Pasukan” di Tiap RT, Wali Kota Eri Cahyadi Minta Data Valid Kondisi Warga Surabaya
- Bansos BPNT Rentan Penyelewengan, Dinsos Bondowoso: TKSK Kewalahan
- Wali Kota Sutiaji Dapat Penghargaan Nawa Bhakti di Program EKO-TREN OPOP dari Gubernur Jatim
Hasil outreach tersebut menunjukkan bahwa keluarga Santi Marisa tinggal di rumah warisan orang tuanya dan bukan kontrak. Di dalam rumah tersebut, Santi tinggal bersama suami dan dua anaknya.
Santi hanya sebagai ibu rumah tangga dan suaminya bekerja sebagai kuli bangunan dan penghasilannya Rp 100 ribu perhari.
“Sedangkan kondisi rumahnya layak huni,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara dikutip Kantor Berita RMOLJatim di ruang kerjanya, Jumat (19/2).
Febri juga memastikan bahwa keluarga ini sudah mendapatkan bantuan berupa Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Bahkan, BST itu sudah didapatkannya sejak awal hingga saat ini.
“Jadi, saudara Santi Marisa memang tidak masuk dalam MBR, tapi suaminya yang bernama Ahmad Toha yang merupakan kepala rumah tangga sudah terdaftar dalam MBR, sehingga mendapatkan BST itu. Nah, kalau sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa BST, pasti tidak akan mendapatkan bantuan dari pemerintah kota, karena tidak boleh double,” tegasnya.
Di samping itu, ia juga menjelaskan bahwa pelajar Surabaya yang tidak bisa mengikuti sekolah daring karena keterbatasan Handphone atau paket data, maka Dinas Pendidikan Surabaya sudah memfasilitasinya dengan cara guru memberikan tugas selama seminggu, kemudian pihak guru akan mengambil tugas tersebut seminggu kemudian.
“Sistem semacam ini sudah lama digunakan dan itu terus dilakukan hingga saat ini, sehingga orang tua tidak perlu khawatir karena hanya tidak punya HP dan paket data. Apalagi kalau paket data ada bantuan dari kementerian. Bahkan, bisa pula mengikuti pembelajaran melalui televisi, dan selama ini sudah efektif,” ujarnya.
Sementara itu, Ribut Selamet, Ketua RT 03 Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari dalam keterangan resminya melalui Pemkot Surabaya juga memastikan bahwa warganya itu memang sudah mendapatkan bantuan BST dari awal hingga saat ini.
“Kami di RT juga ada catatan di buku RT tentang siapa saja warga yang mendapatkan bantuan dari pemerintah, dan keluarga tersebut mendapatkan BST mulai awal hingga sekarang,” tegas Ribut Selamet.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Lebih Nyaman, Eks Penghuni Kolong Tol Kampung 1001 Malam Senang Dipindah ke Rusunawa Sumur Welut
- Bersama Yayasan Al-Hasyim Indonesia, Kyai Muda Jatim Gelar Haul Akbar untuk Mbah Hasyim
- Jember Mengaji Dimasukkan Dalam Penilaian Kinerja Bupati Hendy.