Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya menyerah untuk merealisasikan proyek angkutan massal cepat, trem, yang sudah ia gagas sejak awal menjabat di tahun 2010 lalu. Ini lantaran terkait masalah kejelasan pendanaan fisik dan infrastruktut yang hingga kini belum jelas.
- Peringati Hari Jadi Lamongan Ke 452, Begini Pesan Bupati Yuhronur
- Akhir Tahun 2022, Program Dandan Omah Sukses Perbaiki Hampir 900 Unit Rumah Tidak Layak Huni Warga Surabaya
- Tekan Laju Inflasi Jelang Idul Fitri, Pemkab Kediri Gencar Adakan Operasi Pasar Murah Secara Merata
Menurut Risma, trem sempat masuk dalam RPJMN yang rencananya akan didanai oleh pemerintah pusat. Namun sampai saat ini aliran dana dari pusat belum sampai ke Surabaya untuk angkutam massal cepat itu.
Mengetahui hal itu, Pemkot Surabaya membuka opsi untuk melakukan pendanaan dengan sistem tender melibatkan swasta. Namun, lagi-lagi ada kendala terkait kelembagaan yang bisa melakukan upaya tender.
" Aku sudah lakukan banyak upaya. Sudah sejak sepuluh tahun yang lalu, tapi ternyata nggak bisa terealisasi untuk yang trem." pungkasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pejuang Rupiah Ini Kaget, Lamarannya Belum Dilihat Langsung Disuruh Kerja Prosedur
- Pemkot Probolinggo Terima Opini WTP Yang Keempat Kalinya
- Jelang Hari Raya Idul Fitri, 2 Ekor Sapi Warga Jember Dicuri