Soekarwo Maknai Hari Juang Sebagai Pemimpin yang Lahir dari Rakyat

. Gubernur Jawa Timur, Soekarwo memaknai peringatan Hari Juang Kartika adalah sebuah momen kehadiran sosok pemimpin yang lahir dari rakyat. Pemimpin tersebut berjuang di tengah-tengah masyarakat untuk sebuah kemerdekaan bangsanya, dan salah satunya adalah Panglima Sudirman.


Dalam kesehariannya, tentara berjuang bersama rakyat dengan menyelami segala kegelisahan dan penderitaan rakyat. Inilah makna paling dalam dari konsep kepemimpinan yang diajarkan oleh Jendral Sudirman kepada TNI.

Kepemimpinan yang selalu berada di tengah-tengah rakyat, lanjut Pakde Karwo sapaan orang nomor satu di Jatim ini harus dijadikan model di dalam demokrasi. Bahwa model tersebut harus sama kuatnya antara konsep kepemimpinan di tengah rakyat dan partisipatoris.

Meskipun, konsep kepemimpinan Panglima Sudirman telah disampaikan pada Tahun 1945 sedangkan konsep partisipatoris pada tahun 1996 oleh Habermas yang dikembangkan di Jerman.

"Namun, keduanya memiliki kesamaan yakni berada di tengah-tengah rakyat menjadi ciri khas kepemimpinan asli Indonesia," tutupnya.

Sementara itu, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman saat membacakan sambutan KASAD mengatakan, bahwa tema Hari Juang Kartika Tahun 2018 yakni 'TNI Angkatan Darat Mengabdi dan Membangun Bersama Rakyat' sangatlah tepat. Terutama dalam merepresentasikan komitmen prajurit TNI-AD dalam mengemban amanat perjuangan rakyat untuk membela kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Selaku generasi penerus, semangat kemanunggalan TNI dan rakyat sebagai pendorong pengabdian dalam menghadapi tantangan masa depan yang kompleks dan dinamis wajib dipegang.

"Saya mengajak melalui momentum Hari Juang Kartika ini untuk melakukan intropeksi serta koreksi diri dan selanjutnya menatap lurus ke depan guna mewujudkan TNI-AD yang kuat, tangguh, modern dan profesional," ujarnya. [aji]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news