Soekarwo: Suara Partai Kecil Belum Tentu Kecil Hasil Kursinya

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) dibantah oleh Ketua DPD Demokrat Jawa Timur Soekarwo. Menurut dia, survei LSI itu tidak sepenuhnya benar karena yang dijadikan obyek partai, bukan figur Calon Legislatif (Caleg).


Tapi suara partai kecil belum tentu kecil juga hasil kursinya. Sebab terkadang ketokohan caleg lebih besar dari partai di dapil tertentu sehingga suara total partai tetap besar,” ungkapnya.
Strategi parpol untuk mendongkrak suara partai dan menambah peroleh kursi legislatif, lanjut Pakde Karwo juga kerap melakukan transfer kader untuk maju menjadi caleg.

Untuk antisipasi itu, kami terus melakukan rapat setiap dua minggu sekali dan mendorong caleg Partai Demokrat untuk meet to people supaya bisa dikenal pemilih,” tegas anggota Majelis Tinggi DPP PD ini.

Sekedar diketahui, LSI yang dipimpin Deny JA baru saja merilis hasil survei perilaku pemilih di Jawa Timur untuk pemilu 2019 mendatang. Hasil survei yang melibatkan 600 responden dilaksanakan pada 4-14 Oktober 2018 itu menempatkan PKB sebagai partai urutan pertama yang akan mendulang suara terbanyak jika pemilu dilakukan saat ini dengan perolehan 21,7 persen.
Di urutan kedua ditempati PDI Perjuangan dengan 21 persen, ketiga Partai Golkar dengan perolehan 5,2 persen, keempat Partai Gerindra dengan 4,6 persen dan kelima Partai Demokrat dengan perolehan 3,6 persen. Kemudian papan tengah ada kejutan karena Partai Perindo yang menyandang parpol baru menempati peringkat keenam dengan perolehan 1,7 persen, disusul PPP dengan 1,7 persen dan PAN dengan 1,4 persen.
Sebaliknya Partai NasDem yang cukup menggelegar suaranya di Jatim ternyata hasil survey LSI menempatkan partai besutan Surya Paloh diurutan kesembilan dengan perolehan 0,8 persen. Disusul PKS dengan 0,7 persen, PBB 0,3 persen, PSI 0,3 persen, Hanura 0,2 persen, serta Partai Berkarya, Partai Garuda dan PKPI masing-masing mendapat perolehan 0 persen.[bdp]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news