Sowan Pengasuh Ponpes Sunan Drajat, Kapolres Lamongan Bahas Akun Tiktok yang Dilaporkan Alumni

Kapolres Lamongan AKBP Bobby Adimas Condroputro saat sowan ke kediaman pengasuh Ponpes Sunan Drajat, KH. Abdul Ghofur
Kapolres Lamongan AKBP Bobby Adimas Condroputro saat sowan ke kediaman pengasuh Ponpes Sunan Drajat, KH. Abdul Ghofur

Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputro sowan ke kediaman pengasuh pondok pesantren Sunan Drajat, KH. Abdul Ghofur, Banjaranyar, Paciran, Lamongan. Jum'at, (25/10).


Momen silaturahim tersebut, selain membahas mengenai pernak- pernik pondok dan masa depan daerah, juga terselip pembahasan terkait salahsatu akun Tiktok yang sebelumnya telah dilaporkan ke Polres Lamongan oleh beberapa alumni Pondok.

Dimana pelaporan itu, seperti yang telah ditulis beberapa hari lalu (19/10), merupakan buntut kekecewaan para alumni akibat unggahan konten dari akun Tiktok @bagonggugat820 yang diduga mengandung ujaran kebencian, penghinaan serta pencemaran nama baik kepada KH. Abdul Ghofur.

Kepala pondok putra Sunan Drajat, Nur Halim, kepada kantor berita RMOLJatim mengatakan, ada beberapa poin hasil dari pertemuan antara pengasuh dengan Kapolres Lamongan mengenai isu itu. Salahsatunya, kesanggupan Kapolres Lamongan untuk menindaklanjuti laporan dari alumni.

"Pak Kapolres tadi mengatakan sudah siap menindaklanjuti laporan alumni. Pertama akan diperingatkan terlebih dahulu. Nanti kalau sudah diperingatkan kemudian muncul unggahan lagi, akan diproses hukum. Dan tadi dari pihak pesantren juga sepakat seperti itu," tuturnya.

Dengan demikian, dari tindakan peringatan pada pengunggah konten yang bakal ditempuh Kapolres itulah, Halim meyakini adanya kemungkinan pihak Polres Lamongan sudah mengantongi identitas pemilik akun TikTok @bagonggugat820 yang menghina Kiai Ghofur melalui beberapa unggahannya.

"Ya kalau bilangnya begitu, berarti ya kemungkinan besar sudah ketemu lah," ujarnya.

Selain menyampaikan sisi penting pembicaraan antara Kapolres Lamongan dan Kiai Abdul Ghofur mengenai isu konten tiktok @bagonggugat820, Halim juga menceritakan sikap pengasuh dalam menanggapi persoalan tersebut.

Sebagai salah satu ulama sepuh di Jawa Timur, di gambarkan Halim, sikap Kiai Abdul Ghofur justru tenang dan cenderung berusaha mencari jalan yang terbaik. 

"Pak kiai tidak marah, karena memang memahami betul kalau ada orang yang suka dan nggak suka itu sudah biasa. Itu risiko seorang pejuang seperti itu," terangnya.

Lebih lanjut, saat disinggung mengenai respon alumni yang sebelumnya bahkan telah melayangkan laporan atas akun Tiktok yang dianggap menghina pengasuh tersebut kepihak Kepolisian, Halim mengaku sangat mengerti apa yang dirasakan alumni karena ia juga merupakan santri yang besar di Pondok Sunan Drajat.

"Saya sangat mengetahui bagaimana seorang alimni yang dibesarkan pesantren, kemudian mengetahui, melihat kiai diperlakukan tidak pantas, maka ya seperti itu," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra, mengatakan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti segala keputusan yang diambil oleh Kiai Abdul Ghofur dan pihak Ponpes Sunan Drajat, untuk menyikapi unggahan dari pemilik akun TikTok tersebut.

Mengingat, sebagai figur yang dicatut dalam unggahan konten Tiktok itu, Kiai Abdul Ghofur punya hak penuh untuk membuat keputusan terkait ada atau tidaknya pelaporan kepada pihak Polres Lamongan.

"Sudah kami komunikasikan dengan beliau (Kiai Ghofur) terkait adanya yang kemarin kita sama-sama monitor. Beliau juga memahami, nanti kami siap menerima apapun keputusan dari beliau, mengingat yang bersangkutan, bapak Kiai Ghofur lah yang berhak memberikan laporan untuk kami tindaklanjuti. Kami siap menerima apapun dari laporan itu," pungkas Kapolres. 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news