Spanduk Azab Membuang Sampah Sembarangan

Kesadaran masyarakat Kota Kediri Jawa Timur untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang. Bahkan, seseorang harus mengingatkan agar prilaku suka membuang sampah secara sembarangan ini tidak menjadi kebiasaan.


Karena terganggung dampak dari sampah tersebut, seseorang kemudian memasang sebuah spanduk berisi larangan kepada siapa pun agar tidak membuang sampah sembarangan di pekarangan lahan kosong setempat.

Pantauan Kantor Berita , yang cukup menggelitik dan menarik perhatian pengguna jalan yang melintas di sana tertulis beberapa adzab bagi pembuang sampah.

Tulisan ini dikombinasikan kalimat bahasa Indonesia dangan bahasa Jawa. Ada enam poin tulisan tertera di spanduk diantaranya mlarat (miskin) tujuh turunann, anak durhaka, rejeki seret, tidak punya keturunan, mencret (sakit perut) seumur hidup serta konangan warga diamuk.

Selain tulisan, di spanduk juga terpampang gambar wajah seseorang memakai baju putih dan bersorban layaknya tokoh agama. Kedua tangan orang tersebut tengadah ke atas sebagaimana orang yang sedang berdoa.

Menurut keterangan Kempes, warga asal Kecamatan Gampeng Rejo Kabupaten Kediri, spanduk itu sudah ada sejak bulan Puasa lalu. Kempes mengaku tidak tahu secara persis siapa yang memasang spanduk tersebut.

Kempes menilai sangat wajar jika pemilik lahan tersebut marah, karena setiap kali ia datang untuk membersihkan jalan selalu menemui tumpukan sampah dibuang di sana.

"Kalau saya datang tiap pagi bersih bersih, selalu ada tumpukan sampah meluber hingga trotoar jalan. Tetap saya bersihkan. Saya nggak tahu siapa yang memasang spanduk ini, tapi yang jelas spanduk itu, sudah ada sejak bulan puasa lalu. Sampahnya banyak, ada dosbok hp juga dan lainya dibuang disana mas," terang tukang sapu Jalan DLHKP Kota Kediri ini.

Dari sejumlah warga yang ditemui, tidak ada satu pun yang tahu siapa pemasang spanduk tersebut. Namun berkat adanya spanduk ini, orang yang biasanya membuang sampah di sana jadi tidak berani lagi.

"Baunya nggak enak mas, kalau terbawa angin sampai kesini. Saya kurang tau yang masih spanduk itu siapa. Tapi ada bagusnya dipasang spanduk, orang yang biasa membung jadi gak berani lagi," terang Hadi (55) tukang reparasi sepeda yang tempat tinggalnya tidak jauh dari lokasi.

Senada dengan Hadi, Kusmiatun (60) warga sekitar, mengaku juga tidak tahu pemasang spanduk tersebut.

Sementara itu, sekedar  diketahui jika setiap harinya Volume sampah yang masuk untuk dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto oleh DLHKP (Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan Pertamanan) Kota Kediri mencapai 130 ton.[ndik/aji]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news