Moderasi beragama diklaim salah satu solusi terbaik dalam mengantisipasi potensi konflik di Indonesia yang kaya akan keragaman.
- Peta Pilpres Masih Cair karena Parpol Koalisi Belum Deklarasi Capres Cawapres
- Survey Poltracking Prabowo Gibran Capai 60.1% di Jatim, TKD Jatim: Dampak Fenomena Migrasi Massal Pemilih ke 02
- Kesempatan Terbuka bagi Bakal Calon Wawali untuk Dampingi Maidi di Pilkada Kota Madiun
Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo saat menyampaikan sosialisasi penguatan moderasi beragama bagi guru Pendidikan Agama Islam', Jumat (14/10).
"Potensi konflik di Indonesia sangat tinggi karena beragamnya agama, ras, etnis dan sebagainya. Untuk itu, implementasi moderasi beragama penting sebagai upaya untuk meminimalisir hal itu," kata Wibowo.
Wibowo lantas mengingatkan seluruh guru PAI untuk mengawasi peserta didik dari pengaruh paham ekstrimisme dan populisme berbasis agama di media sosial.
Dewasa ini, media sosial sudah menjadi akselerator dalam mentransformasi informasi kepada masyarakat lebih cepat. Oleh karenanya, dibutuhkan literasi digital agar kehidupan beragama di Indonesia tidak terpengaruh.
"Ini penting guru PAI untuk selalu mengawasi peserta didiknya dari pengaruh negatif media sosial," katanya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkab Madiun Dukung Upaya Komdigi Susun Draft Pembatasan Usia Anak Bermain Medsos
- IKM Bangkalan Dibekali Illmu Promosi Lewat Medsos
- Dugaan Jual Beli 8.400 Kuota Haji, Mahasiswa Desak KPK Periksa Menag Yaqut