Dengan menumpang 6 bus sekitar 400 santri asal Ngawi dipulangkan dari beberapa pondok pesantren di Ponorogo. Ratusan santri tersebut diturunkan di 4 titik lokasi seperti di terminal lama Ngawi, depan Bulog Geneng, Padas, lapangan Teguhan dan lapangan Jogorogo.
- Catat! Bulan Ini Pemkot Gelar Mutasi Besar-Besaran
- Gerakan Bagi 77 Ribu Bendera Merah Putih, Gubernur Khofifah Ajak Pupuk Nasionalisme
- Menjelang Nataru 2024/2025, Wali Kota Eri Resmikan Terowongan Pejalan Kaki TIJ-KBS
Saat turun dari bus para santri ini langsung di cek oleh petugas medis khususnya suhu badan dan sebelumnya diwajibkan sterilisasi dengan cuci tangan memanfaatkan hand sanitizer. Menurut informasi para santri ini akan dirumahkan kurang lebih selama 2 bulan.
"Tadi yang turun di Jogorogo ada sekitar 100 santri semuanya masuk kategori orang dalam resiko (ODR-red). Mereka harus mengisolasi diri secara mandiri selama 14 hari kedepan," kata Masruri Efendy petugas medis Puskesmas Jogorogo, Minggu, (29/3).
Jelasnya, selama dalam isolasi mandiri semua santri akan terus dipantau kesehatanya dari tenaga medis di masing-masing wilayah mereka berasal. Masruri membenarkan dari cek suhu badan semua santri yang dipulangkan semuanya normal.
Seperti diketahui pemulangan santri tersebut tidak lepas dari kebijakan Pemkab Ponorogo dalam mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Demikian juga atas intruksi dari Kementerian Agama dan dari Lembaga Asosiasi Pesantren Rabitah Ma’had Islamiyah (RMI-NU) melalui surat edaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Sebelumnya, Pemkab Ponorogo telah memutuskan me-lockdown atau mengisolasi sejumlah pondok pesantren diwilayahnya dari pihak luar. Sehingga pasca intruksi keputusan pemulangan santri, pemerintah daerah setempat merespon dengan memperketat aturan terkait pemulangan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Kediri Fasilitasi Kemenko Perekonomian Gali Isu Smart City di Daerah
- Pastikan Stok Bahan Pangan Aman Jelang Lebaran, Wali Kota Sutiaji Gelar Operasi Pasar
- DPRD Gresik Bakal Panggil Pengurus KONI Terkait Video Ngevlog Keluar Negeri