Wakil Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko dengan tegas menolak rencana Kementrian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendagri) untuk mengimpor satu juta ton beras ke Indonesia. Dia menilai, kalau rencana tersebut tidak berpihak pada rakyat utamanya petani.
- Gelar Inagurasi Dealer Proshop Fuso 2025, PT Sun Star Motor Probolinggo Apresiasi Para Konsumen Setia
- Pengunjung dan PKL Resah, Sekelompok Orang Pesta Miras di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan
- Tragedi Cemburu Buta: Didik Bunuh Istri Usai Temukan Dugaan Perselingkuhan di Media Sosial
"Kan kasihan, pada petani (kalau sampai terjadi impor beras)," jelas Timbul Prihanjoko seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (22/3).
Saat ini kata Timbul, di Kabupaten Probolinggo saja, sudah banyak petani yang panen hasil padinya. Sehingga, impor beras tersebut, tidak di butuhkan.
"Kalau sampai mengimpor beras, yang jelas harga gabah akan anjlok dan berdampak buruk bagi para petani kita," paparnya.
Timbul melanjutkan, pemerintah boleh melakukan impor beras, kecuali stok beras di Indonesia sudah kosong. Akan tetapi, kalau masih stok beras aman, pemerintah perlu mendorong dan mendongkrak petani.
"Petani kita ini harus mendapat dukungan dari pemerintah pusat, supaya tetap mempertahankan kualitasnya," tegas dia.
Sementara Kepala Bulog Cabang Probolinggo Krisna Mujianto, mengaku Setiap harinya Bulog mengalami pertambahan gabah 50 hingga 100 ton. Sedangkan untuk stok beras sendiri masih ada sebanyak 10.024 ton.
Stok yang ada tersebut rata-rata digunakan untuk kebutuhan selama 8 bulan penyaluran bulog cabang Probolinggo. "Stok beras di Cabang Probolinggo Masih cukup," tuturnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gelar Inagurasi Dealer Proshop Fuso 2025, PT Sun Star Motor Probolinggo Apresiasi Para Konsumen Setia
- Pengunjung dan PKL Resah, Sekelompok Orang Pesta Miras di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan
- Tragedi Cemburu Buta: Didik Bunuh Istri Usai Temukan Dugaan Perselingkuhan di Media Sosial