Sebuah kekeliruan ketika seseorang yang ingin maju mengikuti Pemilu 2024 baru mendekati ulama untuk meraih dukungan, seperti yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto belakangan ini.
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mempertanyakan sosok konsultan politik Prabowo. Karena, Prabowo dianggap melakukan hal yang sama seperti saat menjadi Calon Presiden (Capres) di Pilpres 2019 lalu.
"Mas Bowo (Prabowo) dekati ulama. Hal itu bagus-bagus saja untuk minta nasehat dan doa para ulama sebagai pengawal moral dan spiritual," ujar Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik, Kamis (5/5).
"Tapi dari sisi politis Prabowo keliru kalau masih gunakan taktik yang sama untuk dulang dukungan suara umat," imbuhnya.
Kata Muslim, ulama-ulama dianggap akan kapok dengan Prabowo karena setelah didukung, Prabowo malah masuk ke lingkaran Istana. Akan tetapi, para ulama yang mendukungnya kala itu malah masuk penjara dan dianggap angin lalu oleh Prabowo.
"Jadi langkah politis Bowo dekati ulama untuk Pilpres 2024 nanti tidak efektif lagi. Banyak ulama dan tokoh-tokoh umat dan umat tidak akan dukung lagi. Langkah Bowo itu mubazir saja ya," pungkas Muslim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah