Tidak hanya minyak goreng yang langka, dalam 2 pekan terakhir sejumlah Puskesmas di Kabupaten Jember ternyata juga mengalami kekurangan obat-obatan yang justru sangat dibutuhkan masyarakat.
- Wujudkan Implementasi UHC Prioritas, 5.000 Perawat Jember Siap Berjibaku Dukung Program Kesehatan Gus Bupati Jember
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember
Warga mulai mengeluhkan kekurangan sejumlah jenis obat, karena harus menebus obat sendiri di sejumlah apotek di luar Puskesmas. Salah satunya seperti obat penurun panas, seperti paracetamol.
"Sudah banyak masyarakat yang mengeluh minimnya obat-obatan, ke Komisi D DPRD Jember. Padahal sejumlah jenis obat tersebut sangat dibutuhkan masyarakat," kata Ketua Komisi D DPRD Jember, KH Muhammad Hafidzi Kholis, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (19/03).
Atas keluhan itu, dia langsung mengkonfirmasi mitra kerjanya, yakni Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Ternyata memang benar adanya kekurangan beberapa jenis obat. Alasannya, saat ini masih dalam proses pengadaan.
Dia menyayangkan hingga terjadi kekurangan obat di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Jember.
"Ini pada prinsipnya memang benar terjadi kekurangan sejumlah jenis obat. Ini menjadi masalah, mengapa sampai saat ini masih dalam proses, yang sepertinya ini hal urgent yang harus sudah tertangani," katanya.
"Setahu saya, pengadaan bisa dilakukan melalui e-Katalog," sambung legislator PKB Dapil 3 Jember ini.
Diketahui, E-Katalog adalah aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP).
Yang menjadi pertanyaan, lanjut dia, saat ini apakah uang untuk belanja obat ada atau tidak. Sebab, dengan cara pengadaan e-Katalog lebih mudah dalam pengadaan obat.
Kekurangan obat ini, menjadi temuan dalam kegiatan rutin Komisi D DPRD Jember dalam memonitor layanan kesehatan kepada masyarakat Jember.
Karena itu dia meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Jember untuk mengambil langkah cepat mengatasi kekurangan sejumlah obat tersebut. Apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan. Masih dituntut tetap sehat dan fit saat melaksanakan ibadah di bulan ramadhan.
"Diharapkan semua Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, sudah siap dan ready untuk melayani masyarakat Jember di bulan ramadhan," kata Pengasuh Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum Pakusari ini.
Sementara Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr Hj Lilik Lailiyah, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kekurangan sejumlah obat-obatan tersebut. Lilik beralasan saat ini dalam proses pengadaan barang.
"Solusi sementara kurangnya beberapa jenis obat tersebut dengan substitusi (mengganti) obat sejenis yang memiliki manfaat yang sama," ujarnya.
Dia mencontohkan obat paracetamol, bisa disubstitusi dengan obat sejenis, karena obat sejenis penurun panas banyak macamnya di Puskesmas. Dengan substitusi bisa mengatasi kurangnya beberapa jenis obat yang dibutuhkan masyarakat.
"Tapi tetap kita melakukan pengadaan, saat ini sudah dalam proses perencanaan, karena ada yang melalui e Katalog dan melalui lelang," katanya.
"Tapi insyaallah, kita akan segerakan pengadaan obat-obatan yang kurang," imbuhnya.
Lilik mengaku sudah meminta pihak Puskesmas untuk melakukan subtitusi obat yang kurang dengan obat sejenis. Selain itu, jika pihak Puskesmas betul-betul membutuhkan bisa menggunakan anggaran, yang ada di Puskesmas.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wujudkan Implementasi UHC Prioritas, 5.000 Perawat Jember Siap Berjibaku Dukung Program Kesehatan Gus Bupati Jember
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember