Wartawan sebagai agent of change sudah semestinya menjadi mitra pemerintah sebagai tendem berdiskusi menemukan solusi. Selain itu, wartawan harus cerdas dalam membaca situasi. Bukan hanya mencari kesalahan dari pemerintah. Seperti yang disampaikan akademisi dan pakar komunikasi Unair Suko Widodo. Saat hadir sebagai narasumber dalam acara penyerahan sertifikasi Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselengarakan Kominfo Kabupaten Madiun di Kandang Ingkung pada Kamis siang (10/10).
- Pakar Sebut Popularitas Syarat Utama Memperebutkan Kursi Wali Kota Surabaya
- Waspada Terhadap Hasil Survei Politik Untuk Sarana Kampanye
- Suko Widodo: Demokrat Jatim Harus Berorientasi Ke Milenial
"Wartawan sebagai agent of change jangan selalu merecoki pemerintah. Ayo duduk bareng rembukan. Diskusi untuk menemukan solusi. Jadi wartawan juga harus cerdas terhadap kondisi ini. Jangan selalu mencari-cari kesalahan," ujar Suko Widodo.
Selain wartawan, pria yang akrab disapa cak Suko juga meminta pemerintah terbuka dan transparan disaat duduk bersama berdiskusi mengenai program. Menurutnya itu adalah pertemuan dengan mendapatkan solusi adalah sebuah masa depan.
"Cara ini sudah pernah saya coba lakukan di Jember. Diajak aja wartawan siapa yang bisa membantu. Jadi mereka ini seperti setengah staf ahli," ucapnya.
Dirinya juga menceritakan, ketika tekanan asing menyerang dan menyebut nitizen Indonesia terburuk se asia pasifik dalam kesopanan berbicara. Ia pun membuat program "Indonesia bicara baik". Kita harus memulai untuk tujuan yang baik.
"Saya di Surabaya dengan beberapa teman meminta wartawan untuk jadi guru. Jadi kita bekerjasama dengan dinas pendidikan. Membuat program wartawan masuk ke sekolah-sekolah untuk jadi guru tentang etika komunikasi, jadi kesopanan mengunakan internet (medsos)," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pakar Sebut Popularitas Syarat Utama Memperebutkan Kursi Wali Kota Surabaya
- Dukung Kamtibmas, Pangdam Brawijaya Beri Perlindungan untuk Wartawan
- Waspada Terhadap Hasil Survei Politik Untuk Sarana Kampanye