Setelah berhasil menjadi lumbung pangan Nasional dengan penghasil 1,2 juta ton padi di tahun 2022, kini Pemkab Lamongan memprioritaskan pengembangan pertanian jagung.
- Pesantren di Solokuro Lamongan: Dari Musala kini Punya Ratusan Santri Penghafal Quran
- Visitasi Sukses, Institut Pesantren Sunan Drajat (Insud) Lamongan Bakal Menjadi Universitas di Tahun Ini
- Update Data Korban dan Penyebab Terbakarnya Dua Kapal Di Perairan Paciran Lamongan
Pasalnya, jagung merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan secara keseluruhan mulai dari buah, batang, hingga daun sehingga dapat dikonsepkan sebagai zero waste agriculture yang menguntungkan bagi masyarakat yang menanam.
Hal tersebut selaras dengan program yang diusung oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan yakni tersapu jagat atau kepanjangan dari usaha jagung ternak sapi meningkat.
Program inovasi ini berprinsip pada zero waste agriculture yangmana setiap limbah dari ternak termanfaatkan untuk pertanian dan demikian pula limbah dari pertanian dimanfaatkan untuk peternakan.
"Sebagai tanaman zero waste, tanaman jagung sangat menguntungkan karena dapat mengurangi biaya produksi pertanian. Terlebih disini merupakan lahan tidur yang tidak mendapat subsidi pupuk, maka petaninya harus mandiri mengelola jagung dengan inovasi tersapu jagat agar lebih menghasilkan," ujar Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat melakukan panen raya jagung, di lahan tidur wilayah Kodim 0812, Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (23/5).
Dia mengajak masyarakat terutama petani agar giat menanam holtikultura pokok agar terdapat diversifikasi pangan. Tak lupa, dia mengingatkan agar petani menjaga ketahanan pangan di Lamongan dan bersiap menghadapi peralihan cuaca tak menentu yang berpotensi kemarau panjang sehingga berdampak buruk akan kegiatan pertanian.
Penanaman jagung di lahan seluas 52 hektar tersebut diprakarsai oleh Kodim 0812 dengan tujuan pertahankan ketahanan pangan di Kabupaten Lamongan dan sejahterakan petani.
"Ini merupakan penanaman jagung pertama oleh Kodim 0812 yang berhasil, karena sebelumnya kami menanam seluas 1 hektar gagal akibat hama tikus. Alhamdulillah hari ini 52 hektar lahan yang ditanami oleh warga berhasil panen dengan hasil per hektarnya sebesar 9 ton," ujar Komandan Kodim 0812 Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf.
Sementara Kepala Desa Tunggunjagir Aris Kumariono mengatakan bahwa selain menguntungkan, penanaman jagung di Desa Tunggunjagir juga dapat menampung air dan mencegah adanya banjir di wilayah tersebut.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pesantren di Solokuro Lamongan: Dari Musala kini Punya Ratusan Santri Penghafal Quran
- Visitasi Sukses, Institut Pesantren Sunan Drajat (Insud) Lamongan Bakal Menjadi Universitas di Tahun Ini
- Update Data Korban dan Penyebab Terbakarnya Dua Kapal Di Perairan Paciran Lamongan