Suparji Ahmad: Proses Hukum Ferdy Sambo Cs Progresif, Tegas dan Mengarah pada Tuntas 

Pakar hukum pidana Universitas Al-Azhar Suparji Ahmad/Net
Pakar hukum pidana Universitas Al-Azhar Suparji Ahmad/Net

Proses hukum terhadap tersangka pembunuhan berencana brigadir Novriansyah Hutabarat alias Brigadir J telah berjalan progresif dan tegas.


Pasalnya hingga kini sudah ada lima tersangka dalam kasus ini, yakni eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, Kuat Maruf, dan Istri Sambo Putri Candrawathi. Tak hanya itu, para perwira tinggi (Pati) Polri pun banyak yang terjerat kasus ini.

"Proses hukum telah progresif, tegas dan mengarah pada tuntas," kata pakar hukum pidana Universitas Al-Azhar Suparji Ahmad kepada wartawan, Rabu (14/9).

Suparji menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membuka kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini menjadi terang benderang.

"Penerapan pasal berlapis kpd FS juga menunjukkan ketegasan dari Kapolri," ujarnya.

Menurutnya, ketegasan Kapolri dalam penanganan kasus pembunuhan berencana Brigadir J tentu akan memulihkan kepercayaan publik kepada Polri.

"Tentunya akan berdampak positif untuk citra Polri," katanya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Polri telah menetapkan lima tersangka pembunuhan berencana Brigadir J. Mereka antara lain Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, Kuat Maruf, dan istri Sambo Putri Candrawathi.

Selain itu, Korps Bhayangkara juga menjerat tujuh perwira sebagai tersangka obstruction of justice kasus Brigadir J. Para tersangka itu antara lain, Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan.

Kemudian Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman Arifin, Kompol Baiquni Wibowo, Kompol Chuck Putranto, AKP Irfan Widyanto. Di sisi lain, lima perwira Polri dipecat secara tidak hormat.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news