Pilpres 2019 diprediksi Capres Cawapres Joko Widodo-Maruf Amin kalah dari penantangnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Fakta itu terungkap dari hasil survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) yang dilaksanakan dari tanggal 20 Maret hingga 3 April 2019.
- JMSI Kalbar Komitmen Terus Ciptakan Anggota Berkualitas
- Kuatkan Dukungan Ganjar-Mahfud, Forum Silaturrahim Gus dan Kyai Jatim Kunjungi Ponpes Sabilul Huda Sumenep
- Daripada Relawan Dorong MPR Perpanjang Jabatan Jokowi, Mending Kawal Pilpres Demokratis
Penemuan hasil survey ini juga dipaparkan dalam jumpa pers dengan tema ‘Menguji Pilihan Masyarakat Indonesia Terhadap Capres-Cawapres Pada Pilpres 2019’.
Alvin mengatakan banyak faktor yang menyebabkan merosotnya tingkat keterpilihan Joko Widodo â€"Maruf Amin, diantaranya soal arah negara di bawah kepemimpinan Jokowi.
Hasil survey LKPI kata Alvin, sebanyak 58,1 persen masyarakat berpendapat bahwa Negara Indonesia saat ini sedang berjalan ke arah yang salah, seperti bertambahnya hutang negara, tingginya tingkat korupsi yang kian merajalela, masuknya tenaga kerja asing di Indonesia serta maraknya jual beli jabatan di pemerintahan dari tingkat desa smpai ke tingkat pusat.
Menurunnya tingkat pendapatan dan perekonomian Keluarga yang sangat dirasakan oleh Masyarakat Indonesia sebesar 85,5 % selama kurun waktu 4 tahun terakhir juga menjadi alasan masyarakat tidak percaya lagi dengan Jokowi,†tandasnya.
Tak hanya itu, kata dia, ketidakpuasan masyarakat dalam keadaan negara saat ini di bawah kepemimpinan Joko Widodo menangkut berkembangnya ideologi khilafah yang sangat meningkat sehingga mengancam ideologi Pancasila dan suburnya politik identitas dalam kehidupan sosial Politik.
Hal ini tercermin dari temuan survei sebanyak 79,1 % sehingga mengakibatkan ketidakpuasan masyarakat mencapai 65,6 persen,†tuturnya.
Alvin juga mengungkapkan sumber perolehan dana dalam melakukan survei kali ini. Karena, kata dia, sebelumnya belum ada lembaga survei yang menjelaskan dari mana dana penelitian didapat.
"Yang pertama, dana didapat dari sumbangan donatur yang terdiri dari pengusaha-pengusaha yang tidak ingin disebutkan namanya. Yang kedua, dana dari LKPI sendiri," katanya.
Menurutnya, para pengusaha menginginkan survei yang independen untuk menentukan kebijakan usahanya di tanah air.
"Ini juga penting bagi mereka untuk mengambil kebijakan terkait investasinya di Indonesia," pungkasnya.
Survei LKPI melibatkan 2426 responden dengan margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 1.99 % pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih, diwawancarai lewat tatap muka oleh surveyor yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 35% dari total sample oleh penyelia surveyor dengan kembali mendatangi responden terpilih.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Golkar Dan PKS Sepakat Jauhi Politik Identitas Di Pemilu 2024
- Ini Pos Kementerian yang Layak Direshuflle Jokowi
- Komunitas Alumni Santri Banyuwangi Ajak Sukseskan Pilkada, dan Doakan Ipuk-Mujiono Menang