Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golongan Karya (Golkar) menjadi partai yang mendapatkan dukungan di atas 10 persen.
- Airlangga Bakal Pimpin Delegasi Indonesia Lobi Presiden AS Donald Trump
- Pemerintah Hapus Utang Ribuan UMKM Senilai Rp 2,4 Triliun
- Airlangga Hartarto Unggah Foto Naik Hercules Menuju Akmil Magelang
PDIP dan Golkar masih unggul hingga kini antara lain karena faktor figur Joko Widodo dan Airlangga Hartarto.
Demikian potret hasil survei terbaru LSI Denny JA tentang “Partai Politik dan Peetumbuhan Pro-Syariat Islam”.
“Mengapa PDIP masih unggul? Setidaknya ada dua alasan terhadap hal ini. Pertama, Jokowi masih populer. Jokowi jauh lebih identik dengan PDIP,” kata Direktur CPA LSI Denny JA, Ade Mulyana dalam keterangannya, Selasa (1/11).
Di sisi lain, PDIP masih unggul juga karena faktor PDIP dianggap menjadi “pahlawan” karena menolak perpanjangan jabatan presiden dan presiden tiga periode.
Pasalnya, kata Ade Mulyana, Publik yang menolak perpanjangan jabatan presiden angkanya mencapai 74,1 persen. Publik yang menolak presiden 3 periode angkanya mencapai 77,2 persen.
“Dalam hal ini, penolakan PDIP terhadap dua isu tersebut sejalan dengan keinginan rakyat,” tuturnya.
Sementara itu, mengenai faktor Partai Golkar masih unggul, setidaknya ada tiga alasan yang bisa menjelaskan hal ini.
Pertama, kepuasan publik terhadap penanganan Covid-19. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan Covid-19 mencapai angka 76,5 persen.
“Dua aktor utama yang dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan Covid-19 adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Panjaitan. Keduanya dikenal sebagai tokoh Golkar,” ujar Ade Mulyana.
Faktor kedua Golkar masih unggul, kata Ade Mulyana, publik optimis ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik. Publik yang menyatakan ekonomi rumah tangga mereka tahun depan lebih baik berada diatas 60 persen.
“Menteri Koordinator Bidang Perekonomian adalah Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar,” urainya.
Faktor berikutnya, keunggulan itu karena Golkar dan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto muncul sebagai game changer melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“Lahirnya KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) mengubah tren politik,” demikian Ade Mulyana.
Survei LSI Denny JA ini digelar pada medio 11-20 September 2022 dengan menggunakan metodologi multistage random sampling dari 1.200 responden.
Adapun, teknik pengumpulan data melalui Wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan margin of error (MoE) ± 2,9 persen.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029