Survei Pilkada Banyuwangi, Diska Consulting: Gus Makki Penantang Berat Ipuk Fiestiandani

Direktur Diska Consulting, Achmad Syauqi memaparkan hasil survei pada akhir Juli di Aula Balesaji, Kabat/ist
Direktur Diska Consulting, Achmad Syauqi memaparkan hasil survei pada akhir Juli di Aula Balesaji, Kabat/ist

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banyuwangi 2024 yang bakal bergulir berlangsung seru. Pasalnya, Gus Makki pemilik nama lengkap H Mohammad Ali Makki Zaini disebut-sebut menjadi satu-satunya penantang berat petahana, Ipuk Fiestiandani.


Bahkan Direktur Diska Consulting, Achmad Syauqi mengungkapkan, secara diam-diam lelaki yang akrab disapa Gus Makki elektabilitasnya naik drastis pada bulan Juli hingga Agustus ini, dibandingkan sejumlah nama lain. 

“Survei kami lakukan 22-27 Juli, jadi masih sangat fresh dan baru,” ungkap Syauqi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (7/8).

Menurutnya, Diska Consulting telah melakukan survei dengan metodologi tatap muka langsung, dengan dilakukan enumerator terlatih (petugas lapangan yang membantu tim survei mengumpulkan data) dan multistage random sampling. 

“Jumlah responden dalam survei ada 500 orang, yang kami ambil secara proporsional wilayah berbasis desa dengan margin of error 4,4 persen,” sebut Syauqi.

Dari hasil survei, lontar Syauqi, saat ditanya mengenai Bakal Calon Bupati (Bacabup) yang pernah didengar namanya, 30,6 persen menjawab Ipuk Fiestiandani dan disusul Gus Makki dengan 24,0 persen, di urutan ketiga Ahmad Munib Syafaat (Gus Munib) 9,4 persen. 

“Gus Makki memiliki popularitas dengan tingkat kesukaan paling tinggi yakni 87,5 persen,” lontarnya.

Yang menarik, lanjutnya, jika pemilihan bupati dan wakil bupati diikuti dan digelar head to head, justru petahana berpotensi kalah dari sang penantang.

“Ipuk mendapatkan 43,0 persen dan Gus Makki sebagai penantang justru unggul diangka 45,2 persen dan 11,8 persen tidak tahu dan tidak menjawab,” tegas Syauqi.

Jika mencermati data tersebut, angka penantang dalam hal ini Gus Makki akan berpotensi bertambah jika terus melakukan kampanye secara massif hingga di angka 51 persen. Otomatis mengungguli petahana. 

“Bagi seorang petahana ini tentu akan kurang menggembirakan dan sangat bahaya,” terangnya.

Dari hasil survei juga terungkap bahwa responden lebih menyukai calon bupati laki-laki dibanding perempuan. 

“35 persen responden memilih calon bupati perempuan dan 65 persen responden menyukai calon bupati laki-laki,” tandasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news