Dengan ditangkapnya aktivis Syahganda Nainggolan, bukan berarti gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menjadi lemah.
- Syahganda: Megawati Duulu Pendukung Soeharto Sebelum 27 Juli 1996
- Jokowi Tuntut Myanmar Bebaskan Tahanan Politik, Mujahid 212 Ingatkan Kasus Syahganda dan HRS
- Begini Kicauan Syahganda Sebelum Ditangkap
Sebaliknya, kata Deklarator KAMI Gde Siriana, justru akan memperbesar dukungan terhadap gerakan yang digawangi Din Syamduddin, Rochmad Wahab, dan Gatot Nurmantyo itu.
“Ini akan terus membesarkan gerakan moral untuk selamatkan Indonesia. Penguasa tak kan mampu menahan semangat perubahan anak-anak bangsa,” tegas Gde Siriana saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/10).
Penangkapan terhadap Sekretaris Komite Kerja KAMI itu, sambung Siriana, juga menjadi bukti bahwa penguasa sedang takut dan frustasi dengan gelombang dukungan rakyat pada KAMI yang mirip gelindingan bola salju.
Bentuk ketakutan itu sebelumnya berbentuk pelarangan deklarasi KAMI di berbagai daerah. Selain itu, ada juga upaya-upaya mendiskreditkan KAMI.
“Salah satunya dengan mengaitkan KAMI dalam aksi mahasiswa menentang Omnibus Law UU Cipta Kerja,” tegasnya.
Direktur Indonesia Future Studies (Infus) ini mengingatkan bahwa cara-cara seperti ini sudah tidak relevan dalam demokrasi.
“Ini hanya ada di negara otoriter. Tapi ingat, penangkapan tidak akan pernah mampu membungkan semangat perubahan rakyat,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KAMI: Selamatkan Indonesia!
- Gatot Nurmantyo Kritik Putusan MK Soal Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK
- Alasan KAMI Belum Dukung Bacapres, Gatot Nurmantyo: Masa Depan Kita Sedang Dirampok