Andika Perkasa

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mendapat dukungan besar dari barisan sakit hati terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Itu jika PDIP mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. 

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo sangat siap menghadapi debat capres bertemakan Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik pada 7 Januari 2023 mendatang.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menjadi pihak yang bertanggung jawab atas dugaan adanya pembobolan 204 juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024. 

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD meminta aparat negara agar tetap netral dalam menghadapi dinamika Pemilu 2024.

Perkembangan geopolitik dunia dipenuhi ketidakpastian. Hal itu harus diantisipasi dengan strategi pertahanan yang jitu dan cocok dengan kondisi ekonomi dan politik dalam negeri Indonesia. 

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa mengaku siap apabila ditunjuk menjadi Ketua Pemenangan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa masuk dalam daftar list Tim Pemenangan Ganjar Pranowo yang diketuai Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani.

Relawan Pendukung Andika Perkasa untuk Indonesia atau Pendekar Indonesia menilai mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Ada alasan khusus kenapa mereka memberi penilaian tersebut untuk Andika.

Jenderal Andika Perkasa pada akhir 2022 ini akan purna bakti menjadi Panglima TNI. Masyarakat mempertanyakan apa tugas Jenderal Andika setelah pensiun nanti, apakah akan siap menjadi calon wakil presiden atau didapuk menjadi menteri Jokowi?

Bakal calon presiden (bacapres) Partai Nasdem, Anies Baswedan dianggap akan sangat menguntungkan jika berduet dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dibandingkan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Setelah Partai Nasdem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (Bacapres), muncul pertanyaan siapa nantinya tokoh yang dianggap layak menjadi calon wakil presidennya.

Usai rapat komisi I DPR RI, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurrachman sempat melakukan salam komando. Dudung juga memberikan salam hormat kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Isu perang dingin antara Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Dudung Abdurachman tak bisa dilepaskan dari sepak terjang keduanya dalam mengomandoi bidang militer.

Perpanjangan jabatan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa tidak akan mungkin terjadi kecuali ada perubahan UU TNI dan peraturan presiden dengan pertimbangan situasi genting.

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa geram lantara tidak pernah dilaporkan terkait kasus kematian prajurit Kopassus Sertu Marctyan Bayu Pratama di Papua.