#demokrat

Harapan besar turut mengiringi perjalanan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang telah menginjak usia satu tahun sejak didirikan pada 8 Februari 2020 lalu.

Tudingan Marzuki Alie yang menyebut Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak merangkul kader di tingkat bawah dinilai tidak berdasar.

Rencana pengambilalihan paksa alias kudeta oleh Moeldoko bersama beberapa kader dan mantan kader senior partai Demokrat, seharusnya bisa dijadikan momentum bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadikan partai berloambang mercy itu sebagai wadah oposisi.

Partai Demokrat menegaskan bahwa gerakan pengambilalihan kepemimpinan (GPK) bukan sekadar persoalan internal partai seperti halnya anggapan beberapa pihak.

Partai Demokrat menghormati sejumlah menteri yang telah memberikan klarifikasi atas dugaan keterlibatan upaya kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketum Demokrat.

Partai Demokrat menghargai jawaban dari pihak Istana melalui Mensesneg Pratikno yang enggan menjawab surat yang dilayangkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kritikan keras kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yang dituding hendak mengambil alih Partai Demokrat terus dilontarkan para politisi Demokrat.

Partai Demokrat merasa yakin Presiden Joko Widodo sudah menegur Kepala Kantor Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko atas dugaan penggalangan kekuatan untuk mengambil alih Demokrat secara paksa.

Ancaman kudeta yang diluncurkan KSP (Kepala Staf Presiden) Moeldoko terhadap Ketum Demokrat AHY tampaknya semakin hari semakin terganjal. Seluruh pengurus dan kader Partai berlambang Mercy ini semakin hari semakin merapatkan barisan dan konsolidasi untuk tegak lurus dibawah kendali AHY. Dukungan mengalir juga datang dari Kediri.

Politisi Partai Demokrat Andi Mallarangeng membantah tudingan ada dinasti politik di Demokrat. Menurutnya, Partai Demokrat bukan partai yang menganut sistem dinasti politik dalam kepemimpinannya. Hal itu terbukti dengan bervariasinya tokoh yang menjadi ketua umum partai.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko menanggapi beredarnya kabar pencalonan dirinya sebagai capres 2024 di tengah isu pengambilalihan Demokrat.

Dukungan moril kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus mengalir pasca digoncang isu kudeta oleh segelintir elit politik. Kali ini, pernyataan sikap dukungan pada putra sulung Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dilontarkan Ketua DPC Partai Demokrat Bojonegoro, Sukur Priyanto.

Andai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko berhasil merebut (mengkudeta) kursi Ketua Umum Partai Demokrat, diprediksi akan kesulitan merebut hati pemilih dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Isu “kudeta” terhadap Partai Demokrat yang membuat gaduh di Tanah Air membuat sejumlah kader di Tanah Air bersuara, dengan mendeklarasikan diri dan mengaku setia pada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum (Ketum).

Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti melihat tidak ada kepentingan Istana mengambil alih partai Demokrat dengan mengganti kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).