Pemilu 2024

Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 nanti diharapkan menghasilkan demokrasi yang luar biasa tanpa adanya kecurangan seperti Pemilu 2019 yang dianggap sebagai pemilu yang terburuk.

Suhu bumi diperkirakan akan meningkat pada tahun 2023. Bahkan peneliti meramalkan tahun depan akan menjadi salah satu tahun terpanas di dunia.

Polarisasi yang terjadi pada Pemilu 2019, tampaknya bakal terulang kembali pada Pemilu 2024 mendatang. Pasalnya, politik identitas sudah mulai terlihat dilakukan oleh aktor-aktor politik demi mencapai kekuasaan.

 Peran perempuan sangat penting dalam mengisi pembangunan bangsa dan negara. Termasuk peran perempuan untuk terjun dalam dunia politik, menjadi keharusan saat ini, guna ikut berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.

Pertemuan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu lalu (21/12) diharapkan menjadi pertanda baik.

Hasil mediasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Partai Ummat dan  harus melakukan verifikasi ulang di dua provinsi, yakni Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara. Namun, hal ini tak menjadi jaminan Partai Ummat akan lolos sebagai peserta Pemilu 2024.

DPC PDI Perjuangan Bondowoso menggelar pelatihan pelatih saksi daerah menyongsong Pemilu 2024 di Aula BLK, Rabu (21/12). Disampaikan ketua DPC PDI-P Bondowoso, Irwan Bahtiar kegiatan tersebut untuk membangun strategi memenangkan pemilu.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember kembali membuka pendaftaran calon Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada pemilu 2024 mendatang. 

Proses mediasi laporan sengketa proses pemilu yang dilayangkan Partai Ummat dilanjutkan di hari kedua sekarang ini. Pimpinan parpol berlambang bintang emas ini berhadapan langsung dengan pimpinan tertinggi KPU RI.

Peranan perempuan dalam pemilu terus dijaga oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI jelang Pemilu Serentak 2024. Setidaknya, Bawaslu RI melibatkan mereka dalam proses pengawasan jalannya tahapan pemilu.

Narasi bernada negatif yang mulai wara wiri di media sosial menjadi sesuatu yang tidak diharapkan muncul menjelang gelaran Pemilu Serentak 2024.

Proses mediasi Partai Ummat dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dalam menindaklanjuti gugatan sengketa proses pemilu, khususnya terkait rekapitulasi hasil verifikasi partai politik (parpol) peserta Pemilu Serentak 2024 tidak selesai hari ini.

Saling curiga atas potensi kecurangan jelang Pemilu Serentak 2024, seolah menjadi warna tersendiri dalam menyambut hajatan lima tahunan demokrasi Indonesia.

Presiden Joko Widodo sebaiknya fokus mempersiapkan gelaran Pemilu Serentak 2024 agar berjalan lancar dan sukses. Daripada, Jokowi sibuk memberikan dukungan pada figur tertentu.

Polarisasi di masyarakat seperti terjadi pada Pemilu 2019 diindikasi masih akan terjadi pada Pemilu 2024. Untuk itu, dituntut kerja maksimal dari jajaran Panwascam hingga pengawas TPS agar Pemilu 2024 bisa berlangsung aman dan damai.