Tag :

Pemprov Jatim

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus mendukung program – program yang digalakkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Salah satunya kegiatan Halal Bihalal bersama Gubernur Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur, Gus Iqdam, Keluarga Besar BUMD, serta Pelaku KUMKM Se-Jawa Timur di JX International Surabaya pada hari Kamis (10/4).

Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD Jawa Timur memberikan tanggapan serius terkait kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Ketua Fraksi PDIP, Wara Sundari Renny Pramana, menegaskan bahwa kebijakan ini bukan berarti ASN bisa bekerja seenaknya dari rumah. Mereka tetap harus bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diemban, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam mewujudkan Jawa Timur sebagai gerbang baru Nusantara. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Badan Pengurus Wilayah (BPW) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Jawa Timur yang digelar di Hotel Santika Gubeng, Surabaya, pada Minggu (16/3/2025). Acara tersebut mengusung tema “Peran Gerbang Nusantara dalam Meningkatkan Daya Saing Jawa Timur”.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajukan rencana pembangunan 40 sekolah rakyat kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia. Dari 40 sekolah yang diusulkan, 38 sekolah akan dibangun di kabupaten/kota, sedangkan dua sekolah lainnya akan dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Program ini ditujukan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem di seluruh wilayah Jawa Timur.

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Blegur Prijanggono, mengungkapkan pentingnya evaluasi terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jatim yang kinerjanya dinilai kurang optimal. Menurutnya, BUMD harus mampu mencari profit untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jika BUMD mengalami kerugian, hal ini perlu dilakukan evaluasi mendalam untuk mencari solusi terbaik.

Tingginya harga cabai di pasaran telah membuat masyarakat resah. Bahkan, beberapa hari lalu, harga cabai rawit di Jawa Timur (Jatim) sempat tembus hingga Rp.100 ribu per kilogram. Meskipun ada sedikit penurunan harga belakangan ini, namun harga cabai masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan kondisi normal.