Penyakit PMK

Hingga awal Januari 2025, tercatat sebanyak 180 ekor sapi di Lamongan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Total 180 ekor tersebar di 21 kecamatan.

Pemerintah Kota Jakarta Utara mengajak masyarakat untuk menangani secara khusus Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak berkaki empat seperti sapi, kambing, dan domba.

Anggota DPRD Jawa Timur Agusdono Wibawanto meminta agar Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Timur mengutamakan pemberian vaksin Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) bagi sapi perah.

Berdasarkan catatan dari Dinas Ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) Kota Kediri per (19/6), terdapat 150 kasus penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Kediri.

Setelah berupaya mengantisipasi masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) secara masif pada hewan ternak. Kini, jebol juga penyakit tersebut masuk ke wilayah Ngawi, Jawa Timur. 

Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit ternak mulai berdampak kepada para pedagang sapi. Kini, pedagang di Ngawi mengeluhkan harga jual sapi yang anjlok hingga 40 persen. Salah satu peternak asal Paron, Riko Fian mengatakan bahwa ini harga sapi di pasar hewan turun drastis saat ini.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya bergerak cepat melakukan pencegahan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang ditemukan pada hewan ternak di wilayah Kecamatan Lakarsantri dan Sambikerep.

Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi, maupun binatang ternak yang berkuku belah atau dua lainnya, Muspida Sidoarjo melakukan pertemuan dengan peternak sapi.