Pinjaman Online

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Blegur Prijanggono, mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus baru pinjaman online (pinjol) yang kini menyasar rekening dengan saldo kecil. Modus ini dianggap berpotensi merugikan masyarakat, terutama bagi mereka yang tidak memahami risikonya.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dir Tipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Helmy Santika menyampaikan, pihaknya telah menangani 15 laporan kepolisian terhadap pinjaman online (Pinjol) yang meresahkan masyarakat. Jumlah laporan polisi tersebut juga ditangani oleh Polda jajaran.

Berkembangnya sistem pinjaman uang secara online (Pinjol) yang berujung pada penipuan hingga mengintimidasi para pelangganya merupakan kejahatan dan yang merugikan masyarakat dan negara. 

Jagat media sosial Twitter diramaikan dengan tagar #AyoPolriSikatPinjol. Netizen memberi dukungan agar Polri terus memberangus Pinjaman Online (Pinjol) yang sangat meresahkan masyarakat.

Pemerintah Joko Widodo mendapat dukungan dari masyarakat untuk memberantas keberadaan pinjaman online (pinjol) ilegal. 

Praktik-praktik perusahaan pinjaman online (Pinjol) ilegal masih marak dan meresahkan masyarakat.

Keberadaan pinjaman online (Pinjol) ilegal kian meresahkan masyarakat. Satgas Waspada Investasi (SWI) harus lebih menunjukkan kinerjanya dalam memberantas Pinjol. 

Beberapa kalangan terus mencorong upaya pemberantasan atas maraknya kejahatan pinjaman online (Pinjol) ilegal.

Negara dituntut untuk menyelesaikan polemik pinjaman online ilegal (Pinjol) yang menjerat banyak korban bahkan sampai bunuh diri karena diintimidasi debt colector.

Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto mengeluarkan surat telegram kepada jajarannya di seluruh Indonesia agar melakukan penindakan terhadap pinjaman online (pinjol) yang tidak memiliki izin alias ilegal.

Akun Instagram Exaltedeli terjerat pinjaman online alias fintech karena bocornya data pribadi. Ya, isu bocornya data pribadi bukanlah isapan jempol belaka. Sudah ada korbannya.