Puan Maharani

Pemerintah diingatkan untuk segera menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menunjang ketahanan kesehatan menghadapi virus Corona (Covid-19). Dengan infrastruktur kesehatan yang mumpuni, masyarakat akan mampu hidup berdampingan dengan Covid.

Kebinekaan bangsa Indonesia harus menjadi sumber kekuatan untuk menciptakan persatuan, bukan malah menjadi sumber perpecahan.

Presiden Joko Widodo pada Kamis (12/8) menyerahkan Bintang Jasa Pratama kepada 258 nakes, dan Bintang Jasa Nararya kepada 67 nakes yang kesemuanya gugur selama bertugas menangani pandemi Covid-19. Mereka adalah dokter, perawat, dan epidemiolog.

Duet Puan-Anies bisa saja terjadi jika dilihat dari modal partai. Puan punya modal PDI Perjuangan yang merupakan pemenang Pemilu 2019.

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam mengatakan, duet nies Baswedan dan Puan Maharani dapat meredam gejolak publik paska terbelahnya dukungan pada saat Pilpres 2019.

Persaudaraan Alumni (PA) 212 tidak setuju Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diduetkan dengan Puan Maharani dari PDI Perjuangan untuk maju di Pilpres 2024.

Pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua DPR RI Puan Maharani tidak bisa campur jika keduanya diduetkan. 

Penerapan syarat sertifikat vaksin bagi warga untuk mengakses tempat-tempat umum merupakan hal yang dapat dipahami. Tujuannya adalah demi mengurangi risiko penularan, gejala berat bahkan kematian akibat Covid-19.

Berdasarkan catatan lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO), pemasangan baliho Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani hanya berdampak pada popularitas semata.

Pemasangan baliho secara massif Puan Maharani tidak begitu efektif untuk menggenjot elektoralnya di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Kader PDI Perjuangan yang mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dinilai hanya basa-basi. Mereka mengkritik sekedar untuk mencitrakan berada di posisi pro dengan rakyat.

Sejak awal Puan Maharani digadang-gadang akan diusung PDIP untuk menjadi tandem dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Buktinya, baliho Ketua DPR RI Puan Maharani beredar di mana-mana.

Publik menanggapi sinis maraknya baliho Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani. Selain karena Pilpres 2024 masih lama, pemasangan baliho juga dinilai tidak berempati dengan kondisi bangsa yang berjuang melawan pandemi Covid-19.

Maraknya baliho Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, dikritik banyak pihak. Puan dianggap curi start dalam Pemilihan Presiden 2024.