reshuffle kabinet

Presiden Prabowo Subianto diminta bisa menghindari cawe-cawe Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dalam menentukan jabatan menteri apabila terjadi reshuffle. 

Kabar yang beredar reshuffle kabinet akan terjadi pasca Lebaran Idulfitri 1446 H.

Isu perombakan kabinet alias reshuffle pasang surut meskipun saat ini terdapat satu pos Kementerian kosong dan diisi oleh Pelaksana Tugas atau Plt.

Rencana perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo pada Rabu Pon ini, (1/2) menuai tanda tanya di ruang publik. Pasalnya, sejumlah partai politik dan elit sempat dipanggil Presiden Jokowi ke istana dan diisukan terkait reshuffle kabinet.

Wacana Presiden Joko Widodo berencana merombak kabinet atau reshuffle dinilai lebih kental dengan alasan politis, bukan soal kinerja. Indikasinya, menteri dari Partai Nasdem disebut-sebut yang akan didepak.

Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai isu kocok ulang alias reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo hanya sebatas wacana yang ramai di media saja.

Presiden Joko Widodo disarankan untuk mempertahankan jajaran kabinet saat ini karena mereka dianggap telah bekerja dengan baik dan memuaskan.

Ada pilihan yang sangat dilematis untuk diambil Presiden Joko Widodo sampai kemudian memunculkan kemungkinan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle.

Kemungkinan perombakan Kabinet Indonesia Maju disampaikan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang akan mengakhiri pemerintahannya pada 2024 mendatang.

Terkait wacana dan desakan reshuffle kabinet, anggota partai koalisi pemerintah seharusnya tidak mengikuti PDIP untuk mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak kabinetnya.

Perombakan kabinet harus dilakukan berdasarkan pertimbangan kepentingan rakyat, bukan atas dasar mempertahankan kekuasaan semata.

Berdasarkan hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI), mayoritas masyarakat mengaku masih kesulitan mendapatkan minyak goreng di pasaran. Selain itu, temuan di lapangan harga minyak goreng tinggi setelah Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet Juni silam.

Reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kembali mempertegas dogma bagi-bagi kursi. Bahkan, seluruh partai pengusung dan pendukung Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019 sudah mendapat "kue kekuasaan".

Setelah dilakukan perombakan kabinet, kursi kekuasaan pemerintahan Presiden Joko Widodo dinilai sebagai tempat yang mudah dan murah.