Rusia dilaporkan telah menunjuk walikota baru untuk Melitopol, setelah mereka menahan walikota terpilihnya.
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Rusia Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Israel
- Rusia Berpeluang Dirikan Kampus Nuklir di Indonesia
Di situs resmi pemerintah daerah Zaporizhzhia, otoritas telah melantik Galina Danilchenko sebagai walikota yang baru.
Langkah tersebut dilakukan lantaran walikota terpilih, Ivan Fedorov, ditahan oleh pasukan Rusia sejak Jumat (11/3), seperti dimuat The Hill.
Dalam pidatonya pada Jumat malam, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Moskow telah menculik Fedorov, dengan menyebut pasukan Rusia sebagai "teroris ISIS".
"Hari ini di Melitopol, para penyerbu menangkap walikota Ivan Fedorov, seorang pria yang dengan berani membela Ukraina. Jelas, ini adalah tanda kelemahan penjajah," kata Zelensky.
Zelensky mengatakan tindakan Rusia merupakan kejahatan terhadap demokrasi, dan Ukraina menuntut pembebasan Fedorov.
“Mereka telah beralih ke tahap teror baru, ketika mereka mencoba untuk secara fisik menghilangkan perwakilan dari otoritas lokal Ukraina yang sah. Jelas bagi negara demokratis mana pun di dunia bahwa walikota yang terpilih secara sah adalah wakil rakyat yang sebenarnya," jelasnya.
Rekaman yang disiarkan oleh CNN menunjukkan tentara Rusia membawa Fedorov pergi di Melitopol.
Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina, Kyrylo Tymoshenko juga mengkonfirmasi bahwa walikota telah dibawa pergi oleh militer Rusia.
“Menurut informasi awal, walikota Melitopol, Ivan Fyodorov, diculik satu jam yang lalu oleh penjajah,” kata Tymoshenko.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ukraina Bikin Perangko Bergambar Presiden Prabowo Subianto
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Rusia Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Israel