Pemerintah resmi melakukan uji vaksin Covid-19 tahap ketiga yang berasal dari perusahaan asal China bernama Sinovac.
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
- Boleh Nonton Konser, Asal Sudah Vaksin Ketiga
- Lindungi Kawasan Industri dari Covid-19, SIER Gelar Vaksinasi Booster Kedua
Mirisnya, diantara ratusan relawan uji vaksin Sinovac ini, Presiden Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir tidak turut serta di dalamnya
Melansir Kantor Berita Politik RMOL, Hal inilah yang kemudian dikritisi oleh Aktivis Haris Rusly Moty, yang berpendapat bahwa dua sosok pejabat tinggi negara itu cuma menjadi orang yang mempromosikan vaksin yang dibikin negri tirai bambu.
"Presiden Jokowi dan Meneg BUMN Erick Thohir persis influencer yang bertindak jadi endorsement Vaksin Sinovac produk RRC (Republik Rakyat China)," ujar Rusly Moty dalam akun Twitternya, @motizenchannel, yang diposting Sabtu (15/8).
Masih dalam postingan yang sama, Rusly Moty menilai bahwa uji vaksin yang dilakukan di Indonesia memberikan untung besar kepada pemerintah. Ia bahkan mengkalkulasi nilai keuntungan yang bisa masuk ke dompet pemerintah.
"Kalikan saja harga vaksin Rp 600.000 dengan jumlah penduduk 268.583.016 jiwa. Betapa kuatnya nilai Yuan dalam medan currency war berhadapan dengan US Dolar. Terjajah!," demikian Rusly Moty.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pembenahan Sepak Bola Indonesia Harus Dilakukan Secara Piramida
- Pelaksanaan Drawing Liga 4 Harus Ulang!
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029