Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin (AMIN) tak mau jumawa (sombong) bakal memenangkan pertarungan di Jatim yang kenal menjadi battle ground (medan pertempuran) seluruh pasangan calon di Pilpres 2024.
- Para Pendukung Anies-Muhaimin Deklarasi Tolak Hasil Pemilu 2024
- Tom Lembong Sebut Peluang Amin Melenggang di Putaran Kedua Pilpres Masih Terbuka Lebar
- Ikuti Comander Call, Ketua PKS Jatim: Siap Amankan Kemenangan PKS dan AMIN
“Kalau ada paslon lain berani menargetkan menang satu putaran itu sah sah saja, Tapi kami realistis, Jatim adalah daerah pertempuran yang sangat menentukan suara nasional. Kami yakin pasangan AMIN lolos putaran 2 berkat sumbangan kemenangan di Jatim,” ujar Kapten Timprov AMIN Jatim, Thoriqul Haq, Sabtu (9/12/2023).
Menurut Thoriq, persepsi publik terhadap visi dan gagaan pasangan AMIN sudah bisa ditangkap dan dicerna dengan baik oleh masyarakat Jatim. Fokus tim pemenangan saat ini adalah turun ke basis basis suara pemilih di desa desa dan kampung untuk dilakukan pemetaan untuk pemenangan AMIN.
“Jejaring 310 relawan yang sudah terbentuk di Jatim kita konsolidasikan untuk terus bergerak ke basis basis riil yang ada di desa dan kampung kampung dengan membuka posko dan kerja kerja politik sesuai dengan komunitasnya masing masing untuk dilakukan pemetaan untuk pemenangan AMIN di Jatim,” jelas mantan Bupati Lumajang.
Ia mencontohkan salah satu gagasan AMIN untuk para petani adalah terkait ketersediaan pupuk subsidi yang mencukupi. Mengingat, selama ini ketersediaan pupuk bagi petani belum mencukupi akibat pemerintah kurang berpihak pada petani.
“Kuncinya itu ada di tangan Presiden, kalau anggaran subsidi pupuk tidak ditambah bahkan dikurangi ya sampai kapanpun masalah pupuk tak pernah selesai. Kalau AMIN mendapat mandat memimpin Indonesia pasti anggaran subsidi pupuk akan ditambah sehingga pabrik pupuk bisa produksi sesuai kebutuhan petani,” jelas Thoriqul Haq.
Selain anggaran subsidi, lanjut Thoriq sistem distribusi dan penyaluran pupuk subsidi ke petani juga akan dirombak difokuskan pada kelompok tani karena merekalah yang paling tahu mana petani penggarap (paron), pemilik lahan dan petani penyewa lahan.
“Kalau berbasis KTP itu masih butuh pemilihan lagi sebab tidak semua petani itu pemilik lahan. Jadi sebaiknya dari distributor langsung ke kelompok tani baru kelompok tani disalurkan ke masing masing petani (anggota),” bebernya.
“Makanya sekarang ini penyaluran pupuk subsidi rawan penyimpangan karena agen berani menjual diatas HET bahkan menjual di luar wilayahnya,” imbuhnya.
Sementara berdasarkan hasil konsolidasi dan pemetaan wilayah, kata Thoriq secara kumulatif seluruh wilayah di Jatim, mulai Madura, Pantura, Tapal Kuda, Arek bahkan Mataraman dan jalur Selatan sudah siap tempur.
“Link ke tokoh-tokoh kiai, gus dan ning itu sudah menjadi bagian kerja politik PKB. Jadi kita enggak kuatir karena beliau beliau juga sudah mengerti, mana yang terbaik untuk pesantren dan keberpihakan pemerintah kepada pesantren itu diinisiasi siapa,” kata mantan sekretaris DPW PKB Jatim ini.
Pihaknya juga akan menggelar nonton bareng debat capres di posko posko pemenangan AMIN di seluruh Jatim.
“Sekali lagi kita tak mau jumawa, Capres mana yang nantinya akan menguasai panggung debat Capres yang diselenggarakan KPU,” pungkas Cak Thoriq sapaan akrabnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang