Tak Pernah Telat Bayar Angsuran, Rumah Seorang Wanita Malah Dilelang Bank Panin

Tangkapan layar video Sri Patokah berhadapan dengan Gus Nur di YouTube
Tangkapan layar video Sri Patokah berhadapan dengan Gus Nur di YouTube

Wanita asal Jl. dr. Wahidin No. 99, Kota Blitar harus mengalami kenyataan pahit. Pasalnya taat membayar angsuran di sebuah Bank Swasta, malah kediamannya dilelang. Kejadian itu dialami oleh Sri Patokah.


Seperti dalam pengakuannya, Sri Patokah melalui media sosial (Medsos) di kanal YouTube GUS NUR 13 OFFICIAL yang diupload pada pada 6 Oktober 2021, dengan judul 'GUS NUR BERHADAPAN DENGAN MAFIA??? BANK PANIN-PN BLITAR DAN BALAI LELANG MALANG'. 

"Usaha saya mebel. Awalnya saya didatangi oleh marketing Bank Panin. Kedatangannya untuk menawari pinjaman buat modal. Satu kali, dua kali hingga empat kali baru mau.  Awalnya saya meminjam Rp 150 juta. Karena pembayaran saya bagus, ditawari lagi namanya top up dan saya meminta Rp 200 juta, dan total semua Rp 350 juta. Namun diangsuran ke 5 tiba-tiba ada pengumuman lelang. Padahal saya tidak pernah terlambat membayar, " ungkap Sri Patokah dalam video dengan durasi 19.24 menit itu. 

Wanita berkrudung itu, juga mengatakan, bahwa pengumuman lelang yang diberikan kepadanya berupa Surat Pengumuman Pertama Lelang  Eksekusi Hak Tanggungan yang ditanda tangani oleh Bank Panin dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Malang pada 29 Februari 2021.

"Bukti pembayarannya ini ada semua, jadi angsuran kelima, jadi saya tidak pernah terlambat sudah ada pengumuman lelang," ujar Sri Patokah di hadapan Gus Nur dengan menunjukkan bukti pembayarannya di Bank. 

Dalam video yang sudah 32.354 kali tayang tersebut, Gus Nur menanyakan alasan kenapa rumahnya di lelang Bank, padahal angsuran lancar. Sri Patokah menjawab tidak tahu. Ia tanya kepada marketing bank itu, jawaban dari marketing katanya juga bingung. 

"Mas kenapa (rumah saya) sudah dilelang? Duka bu, kula nggih bingung (gak tahu bu, saya juga bingung)," tutur Sri Patokah menirukan pembicaraannya kepada marketing  bank. 

Dari kejadian yamg dialamainya, Sri Patokah sudah melakukan upaya mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri (PN) Blitar. Namun, katanya gugatannya itu ditolak oleh PN Blitar. 

"Setelah ditolak saya ajukan banding, tiba-tiba saya dikasih tahu seseorang kalau rumah saya laku dilelang, padahal saya masih proses di pengadilan," jelasnya. 

Lantas, ia menanyakan hal itu ke KPKNL Malang, namun ia mendapat jawaban bahwa yang bisa menghentikan lelang adalah pengadilan. 

Selain itu, kata Sri Patokah, KPKNL menjawab bahwa ia tidak punya hak untuk menanyakan itu. Karena ia pinjamnya di Bank Panin, jadi yang punya hak adalah Bank Panin. 

"Malah saya mau bayar itu rumah saya (di KPKNL) tapi ndak mau," ucapnya. 

"Saya akhirnya bawa ini (surat pengumuman lelang) ke pengadilan. Yang ditandatangani KPKNL dan Bank Panin logonya," katanya sembari menunjukkan surat pemberitahuan lelang ke Gus Nur. 

Bahkan Ia mengaku sudah mengeluarkan banyak biaya untuk mengurusi permasalahan ini. Sampai untuk mengajukan banding, ia harus menjual motor untuk biaya banding. 

"Tiba-tiba rumah saya katanya laku, padahal saya masih berproses di pengadilan gus," ungkapnya. 

"Gugatan saya ditolak, ditolak terus. Sampai tiga kali saya mengajukan gugatan ini," imbuhnya. 

Ia juga mengaku, permasalahan itu sudah dilaporkan ke Polda. Bahkan sudah ganti 4 pengacara, namun belum ada hasil hingga 6 tahun berjalan. 

Selain bercerita di YouTube Gus Nur, terdapat juga video Sri Patokah mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. 

Nampak di dalam video itu, Hotman Paris, di hadapan Sri Patokah, dengan tegasnya mengatakan bahwa hampir tiap hari dugaan mafia lelang terjadi di mana-mana.

"Kepada ibu menteri keuangan, hampir tiap hari dugaan mafia lelang terjadi di mana-mana. Harta debitur yang misalnya harta marketnya adalah Rp 2 M, tapi misalnya dilelang cuma Rp 200 juta," ucap Hotman dalam video itu. 

Pengacara kondang itu, caranya adalah orang-orang yang ikut mendaftar lelang itu, adalah calo calo, bosnya ada di belakang yang sebagai membiayai. 

"Jadi misalnya ada 10 orang dikirim untuk mengikuti lelang, tentu waktu lelang 10 orang akan melelang dengan harga Rp 200 juta, padahal harganya 2 Miliar Rupiah. Maka dibilang itu adalah harga yang sah karena sudah melalui lelang," ungkapnya. 

Dengan adanya hal tersebut, media ini menghubungi Sri Patokah untuk mengkonfirmasi soal kebenarannya. Melalui telepon selulernya, Sri Patokah mengatakan, bahwa apa yang diungkapkan di kanal YouTube Gus Nur memang benar ia alami. 

"Iya mas, apa yang ada di dalam video tersebut memang benar, " terang Sri Patokah Rabu (27/10) 

Selain itu, ia juga membenarkan, pernah mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, seperti yang dalam video. 

Sementara itu, pihak dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Malang  belum bisa dikonfirmasi secara langsung. Namun, pihak KPKNL Malang meminta untuk melakukan konfirmasi melalui surat.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news