Penolakan terhadap kenaikan harga BBM juga dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Jombang.
- BBM Naik Lagi, Shell Super Rp 15.380 dan Pertamax Rp 14.000
- BLT BBM Tepat Sasaran, BPKP Awasi dari Tahap Perencanaan hingga Pendistribusian
- Habib Rizieq Tak Ikut Aksi 2309, Ada Apa?
Hal itu dilontarkan oleh Rachmad Abidin, Ketua Fraksi PKS DPRD Jombang.
"Kami dari kader PKS di Jombang menolak kenaikan BBM ini, kebijakan ini sangat memberatkan masyarakat," kata Rochmad Abidin, Rabu (07/09) dikutip Kantor Berita Politik RMOLJatim.
Dengan tegas, bersama kader PKS lainnya menyatakan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan meminta pemerintah membatalkan kenaikan harga tersebut.
Menurutnya, kenaikan harga BBM akan menimbulkan multiplying effect yang dahsyat.
"Karena bisa menimbulkan kenaikan harga-harga kebutuhan masyarakat lainnya. Tarif transportasi umum bisa naik, serta kebutuhan bahan pokok lainnya yang dirasa membebani masyarakat kecil," ujarnya.
Politisi PKS asal Dapil VI (Megaluh, Tembelang, Kesamben) ini menilai, kenaikan itu sangat memberatkan rakyat yang notabene ekonomi belum sepenuhnya pulih karena hantaman badai pandemi Covid-19 yang belum juga usai.
"Kenaikan harga BBM ini sangat tidak sesuai dengan jargon pemerintah yang digaungkan pada tanggal 17 Agustus yang lalu yaitu ‘Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat’," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BBM Naik Lagi, Shell Super Rp 15.380 dan Pertamax Rp 14.000
- BLT BBM Tepat Sasaran, BPKP Awasi dari Tahap Perencanaan hingga Pendistribusian
- Habib Rizieq Tak Ikut Aksi 2309, Ada Apa?