Tangkal Penyimpangan Sejarah, Netizen Bangkalan Minta Kembalikan Materi Ajar PSPB

Moh. Hasan/RMOLJatim
Moh. Hasan/RMOLJatim

BELAKANGAN ini masyarakat di Indonesia ramai terkait dengan sejumlah klaim kontroversial yang disampaikan oleh sekelompok warga keturunan Yaman. Mereka mengklaim bahwa beberapa pahlawan berasal dari keturunan habaib. 

Selain itu, baru-baru ini muncul temuan kuburan palsu dan klaim terkait makam-makam para wali serta beberapa makam ulama nusantara yang akhirnya juga diakui berasal dari kalangan habaib, yang menjadi perhatian publik. Hal ini memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia.

Siapa pun akan sependapat tentang pentingnya menghormati sejarah dan tidak menyelewengkan fakta-fakta historis yang telah tercatat dengan jelas. Karena penyelewengan sejarah dapat membawa dampak yang berbahaya bagi pemahaman bersama tentang identitas dan sejarah suatu bangsa. Klaim yang tidak didasari oleh fakta dapat merusak citra sejarah bangsa dan memicu konflik di tengah masyarakat.

Temuan kuburan palsu dan klaim terhadap kuburan-kuburan ulama yang sebelumnya tidak teridentifikasi juga perlu disikapi dengan serius. Sebagai masyarakat yang cinta akan sejarah, penting bagi siapa pun untuk melakukan penelitian dan kajian yang mendalam sebelum menarik kesimpulan yang dapat memicu kontroversi dan keretakan di tengah-tengah masyarakat.

Semua orang tahu bahwa sejarah adalah warisan berharga yang harus dijaga dan disampaikan dengan jujur serta akurat. Penyelewengan sejarah dapat membahayakan integritas sejarah suatu bangsa dan meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap narasi sejarah yang sebenarnya. Penyimpangan sejarah dapat menjadi ancaman bagi jati diri bangsa Indonesia.

Kekhawatiran tentang kemungkinan terjadinya kerusakan dalam kehidupan berbangsa akibat penyimpangan dalam penyajian sejarah juga dirasakan oleh seorang netizen di Bangkalan, Aliman Harish. Bahkan dalam salah satu video yang dia unggah, ia berharap agar materi ajar Pelajaran Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) dapat dijadikan kembali sebagai bagian dari kurikulum pendidikan. Baginya, mata pelajaran ini penting untuk melawan upaya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab atas penyebaran informasi yang salah kepada generasi muda.

"Karena hari ini sudah mulai ada tangan-tangan yang tidak tanggung jawab menyelewengkan sejarah bangsa kita. Dari pahlawan kita yang dibaalawikan, makam kuburan yang dipalsukan, dan sombol-simbol negara yang mulai diselewengkan sejarahnya," ujar Aliman, aktivis pendiri LSM Leksdam.

Sebagai warga negara Indonesia, sepatutnya memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme. Salah satu bentuk implementasinya adalah dengan menjaga kehormatan sejarah dan menghargai jasa para pendahulu yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kejayaan bangsa ini. 

Hal ini adalah nilai yang tidak dapat dinegosiasikan. Karena kesadaran akan pentingnya menghormati sejarah bisa menjadi landasan bagi generasi muda untuk menghargai warisan berharga yang telah diperjuangkan. 

Lebih dari itu, sebagai individu beragama memiliki kewajiban untuk menjaga dan mencintai tanah air, "hubbul wathan minal iman," mencintai tanah air adalah bagian dari iman.

Secara pelan-pelan sekelompok imigran Timur-Tengah mulai menggelandang masyarakat bawah terutama dari umat muslim masuk ke ruang sejarah hasil rekaan kelompok mereka. Tak ubahnya invasi dilakukan penjajah masa dulu, ada motif membangun kasta sosial. Kendati tidak menggunakan moncong senjata. Tapi ancaman tak kalah menakutkan sekaligus mengamputasi kecerdasan spiritual umat dalam menjalan peribadatan agama.

Gerombolan oknum orang mengaku turunan nabi ini selalu mengancam pengikutnya tidak akan mendapat syafaat nabi jika tidak menaati mereka yang klaim dalam dirinya telah mengalir darah turunan rasul. 

Mereka juga mendoktrin pengikutnya dengan cerita-cerita kehebatan para datuk-datuknya, yang juga sulit ditelusuri kebenaran sejarahnya secara ilmiah. Jemaahnya sengaja dicekoki dogma-dogma agama menurut versi ajaran imigran Yaman. 

Tapi oknum imigran Yaman ini tak pernah memberi kesempatan kepada pengikutnya untuk berani menanyakan keaslian para habaib warga turunan Yaman ini adalah memang benar-benar memiliki nasab yang terhubung hingga Rasulullah. 

Mengenai kemungkinan munculnya pertanyaan dari pengikutnya mengenai hal tersebut, para habaib Yaman sudah mengantisipasinya dengan ancaman bahwa meminta para habaib melakukan tes DNA adalah haram. Bahkan ancaman mereka sangat serius, dengan menyatakan bahwa keamanan negara ini tergantung pada kenyamanan hati para habaib. Jika hati para habaib di negeri ini tidak nyaman, maka negara akan tidak baik-baik saja.

Dengan adanya klaim kontroversial dan upaya penyelewengan sejarah seperti yang terjadi dalam kasus ini, penting untuk masyarakat dan pihak berwenang untuk tetap waspada dan kritis terhadap informasi yang disampaikan. 

Kajian yang mendalam dan pendekatan yang obyektif perlu dilakukan untuk membuktikan kebenaran klaim tersebut. Kesalahan dalam memahami dan menyajikan sejarah dapat berdampak negatif dalam membangun identitas bangsa dan memengaruhi harmoni dalam masyarakat.

Meski begitu, jangan terpancing emosi dalam menyikapi klaim kontroversial yang dilakukan oknum ulama imgran Yaman yang sempat beredar, namun tetaplah mengedepankan rasa keadilan, kebenaran, dan kerjasama untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam dalam menjaga dan merawat sejarah bangsa Indonesia.

* Wartawan Kantor Berita RMOLJatim

ikuti terus update berita rmoljatim di google news