Kementerian Keuangan diminta tak memberi harapan palsu kepada masyarakat dengan target pertumbuhan ekonomi yang terlalu muluk.
- Alasan Terima Pinangan Jadi Ketum TPNGP, Arsjad Rasjid Sebut Ganjar Orangnya Asyik
- Di Majelis Umum PBB, Menlu Retno: Saya Tidak Bisa Diam Melihat Situasi Mengerikan di Gaza
- Pertanyakan Keadilan, Wahyu Desak Harun Masiku Segera Ditangkap
Hal tersebut ditegaskan anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Irwan merespons target pertumbuhan ekonomi Menteri Keuangan Sri Mulyani di anka 7,1 hingga 8,3 persen di kuartal II.
"Ya kita minta pemerintah realistislah di tengah target pertumbuhan yang mereka tetapkan itu, bahkan di kuartal I saja masih minus 0,74 persen," kata Irwan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/5).
Alih-alih memberi target terlalu tinggi, anggota Banggar DPR RI ini menyarankan kepada pemerintah untuk membenahi perencanaan dan kebijakan terkait ekonomi. Sebab, kata dia, DPR sudah kerap kali memberi kewenangan dan persetujuan kepada pemerintah.
"Dalam menentukan menyetujui anggaran, masa masih gagal? Masyarakat miskin terus bertambah, pengangguran bertambah,” lanjutnya.
Ia lantas mengingatkan kepada pemerintah adanya batas defisit negara di angka 3 persen. Dikhawatirkan, jika hal tersebut terjadi akan memporak-porandakan ekonomi nasional.
Dalam Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN TA 2022, jelasnya, Partai Demokrat menyetujui optimistik Kemenkeu untuk membangkitkan gairah ekonomi nasional. Namun, Demokrat memberikan sejumlah catatan panjang.
Demokrat meminta kepada pemerintah untuk realistis dalam menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jangan memberikan PHP dan kebijakan yang gimmick bagi masyarakat. Masyarakat sekarang susah, makan susah, pekerjaan susah, tapi tiba-tiba target pertumbuhan ekonomi tinggi. Nanti ujung-ujungnya klarfikasi tidak tercapai," tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Permintaan Jokowi Agar Tes PCR Dipatok Rp 300 Ribu Akan Sia-sia
- Mardiono Beri Sinyal PPP Bakal Pilih Capres dengan Nilai Survei Tertinggi
- Survei LSI Denny JA Terbaru, Elektabilitas Ipuk-Mujiono Dominan 60,6 Persen, Ali Makki-Ali Ruchi 21 Persen