Ketua Fraksi PPP Jawa Timur Ahmad Silahudin meminta agar Pemprov Jatim memberikan perhatian serius terhadap mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jatim.
- Antisipasi Wabah PMK, Satreskrim Polres Jombang Cek Rumah Pemotongan Hewan
- DPRD Jatim Minta Pemerintah Pusat Tingkatkan Status PMK Jadi Wabah Nasional
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
Pasalnya, jika penanganannya tidak massif, dikhawatirkan makin banyak perternak akan menderita karena mereka berharap keuntungan di hari raya Idul Adha.
“Sebentar lag kan idul adha dan mereka panennya para peternak sapi, Kalau banyak ternak yang tidak diobati dan terkena PMK. Maka peternak akan sangat menderita karena mereka tidak bisa memanennya saat idul adha,” katanya pada Senin (20/6).
Dia mengatakan, dari hasil pemantauan di lapangan, harga ternak di kalangan petani mulai menurun karena tengkulak membeli dengan harga yang rendah. Padahal, seharusnya, saat Idul Adha, kebutuhan akan hewan kurban seharusnya melonjak.
“Tetapi kalau mereka menjual di pasaran ditawar rendah. Akibatnya petani mengalami kerugian. Padahal kalau permintaan naik seharusnya harga menjadi ikut naik,” katanya lagi.
Dia berharap agar Pemprov Jatim memberikan edukasi yang baik bagi para peternak agar bisa menyembuhkan ternaknya dari penyakit PMK. Sosialisasi yang massif dan adanya vaksinasi sangat penting, supaya ternak yang tersisa bisa terhindar dari PMK dan ekonomi petani bisa pulih. Disamping itu, bantuan obat-obatan harus digelontorkan supaya sapi yang sakit dapat segera tertangani.
“Jadi Dinas Peternak Jatim harus turun tangan mengedukasi supaya peternak bisa mengobati ternaknya dan tidak dijual dengan harga murah,” tambahnya.
Menurut anggota DPRD Jatim dari Dapil Mojokerto-Jombang itu, vaksinasi yang massif harus segera dilakukan. Agar penyakit itu bisa mereda, sehingga ekonomi masyarakat bisa bangkit.
“Saya dengar vaksinasi sudah bisa dilakukan, ini yang harus dkejar supaya sapi sapi yang ada bisa sehat,” tambahnya.
Dikatakan dia, selain vaksinasi, peternak yang sapinya mati diusulkan mendapat bantuan dari Pemprov Jatim. Supaya bisa tetap berusaha dan memperoleh penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Seperti peternak sapi perah, mereka kan mengandalkan susu untuk pemasukan sehari-hari. Jadi saya kira harus ada bantuan modal. Modal itu penting agar mereka bisa usaha lain dan memperoleh penghasilan,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemprov Jatim Akan Buka Jalur Longsor Pacet–Cangar Secara Terbatas Mulai 23 April 2025
- Bank Jatim Hadirkan 2.500 Jatimers di Halal Bihalal Bersama Gubernur Jatim
- Bank Jatim Dukung Program Mudik Gratis Pemprov Jawa Timur