Wabup Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, melakukan warning keras terhadap pelaku usaha wisata lokal di daerahnya dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 pasca lebaran nanti.
- Indonesia Butuh 30 Ribu Dokter Spesialis
- Manfaat Kesehatan Blackmores Fish Oil, Jaga Jantung Sampai Mental
- PMI Sebut Pendonor Plasma Konvalesen di Surabaya Tinggi, Didistribusikan ke Seluruh Indonesia
Prinsipnya, Pemkab Ngawi meminta kepada pengelola wisata untuk mendirikan posko Covid-19 bekerjasama dengan pemerintah desa maupun kecamatan.
"Perlu diluruskan keberadaan destinasi wisata tidak dilarang. Namun, perlu dicatat yang diperbolehkan hanya pengunjung lokal sedangkan kewajiban pengelola wisata harus mendirikan posko Covid-19 dilokasi," terang Dwi Rianto Jatmiko Wabup Ngawi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin, (10/5).
Antok sapaan akrabnya, mengancam jika pengelola wisata tidak mengindahkan prosedur pencegahan Covid-19, akan terkena sangsi hingga bermuara pada pencabutan ijin usaha.
"Ini karena penyebaran virus Corona di Ngawi masih menunjukan angka mengkhawatirkan terutama jelang lebaran," lanjutnya.
Di sisi lain, dengan adanya larangan mudik yang diatur dalam Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 13 tahun 2021 tentang peniadaan mudik tahun 2021 sangat membantu untuk membatasi pengunjung dari luar. Sebab, akan terhadang di tiga titik penyekatan yang ada di Ngawi, yakni di exit tol Ngawi, Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, lalu perbatasan dengan Jawa Tengah di Kecamatan Mantingan dan perbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di Desa Banyubiru, Kecamatan Ngawi.
"Dengan larangan mudik sangat membantu kita memerangi penyebaran Covid-19. Lebih baik sedini mungkin kita antisipasi daripada kebobolan akan pandemi," urainya.
Dia mengungkapkan, persiapan prokes di destinasi wisata juga harus dipersiapkan dengan matang. Jangan sampai destinasi wisata justru menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Sebab dengan tidak adanya mudik tahun ini, diharapkan dapat meminimalisir penyebaran Covid-19 di Ngawi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Masih Mengkawatirkan, Pasien Positif Covid-19 Nambah 11.287, Meninggal 220 Orang
- Tak Punya SKKH, Pengangkut Hewan Ternak Dilarang Masuk Madiun
- Warga India Mulai Target Tanam 250 Juta Pohon